Home» Cerita Rakyat, Sumatera Utara » Cerita Rakyat Indonesia #11: Legenda Harimau Makan Durian Cerita Rakyat Indonesia #11: Legenda Harimau Makan Durian. Written By irvan hidayat on Kamis, 18 Oktober 2012 | 14.30. Desa Kemingking Dalam merupakan termasuk wilayah kecamatan Taman Rajo, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Daerah ini
CeritaHarimau makan Duren dari Jambi Posted by : Welly Tuesday, January 17, 2012 Desa Kemingking Dalam merupakan termasuk wilayah kecamatan Taman Rajo, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Daerah ini terkenal dengan berbagai macam hasil bumi salah satunya adalah durian.
1 pordi pai stain ponorogo 2. lpk al falah 3. bursa kerja kusus yang siap menyalurkan kerja bagi alumni denga ini semoga al falah semakin jaya slamanya AL FALAH is THE BEST Dicatat oleh dewiputrirahayu di 6:23 PTG E-melkan IniBlogThis!Kongsi ke TwitterKongsi ke FacebookKongsi ke Pinterest Jumaat, 24 Februari 2012 LEGENDA HARIMAU MAKAN DURIAN
LegendaHarimau Makan Durian Mengetahui kondisinya yang tidak lagi memungkinkannya untuk bertarung secara maksimal, sang prajurit kemudian melarikan diri dari sang harimau dengan segenap kesaktiannya yang tersisa ia dapat menghindari pengejaran si harimau selama beberapa musim.
suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti artinya. Harimau Pemakan Durian Fabel 34 Provinsi Jambi - Di provinsi Jambi, ada desa yang bernama Desa Kemingkin. Seluruh penduduk desa Kemingkin sedang gelisah dan bersedih hati. Karena banyak ternak yang hilang, beberapa minggu ini. Keadaan desanya jadi tidak aman, dan banyak yang curiga ada pencuri yang berbahaya. Kepala desa akhirnya turun tangan, untuk memberikan solusi agar ternak tidak kembali hilang dan dicuri. Penduduk desa bersepakat untuk saling berjaga bergantian di malam hari. Semuanya setuju. Saat malam tiba, merekapun berjaga dengan wasapada. Tidak mau kehilangan ternak lagi, baik ayam, kambing, sapi dan hewan ternak lainnya. "Kresek ... kresek ..." terdengar bunyi langkah kaki dari rerumputan yang kering diinjak. Dengan hati yang berdebar, pelan-pelan penduduk ingin memergoki siapa yang sebenarnya telah mencuri ternah penduduk. Saat berembunyi mengintai, penduduk yang berjaga memutuskan untuk menguak pencurinya. Tapi siapa sangka pencuri yang dihadapan mereka bukan, sembarangan pencuri tetapi harimau. Larilah mereka dengan cepat, karena takut diterkam. Mereka akhirnya berkumpul lagi, mencari solusi agar ternak mereka tidak dimangsa harimau lagi. Mereka juga takut jika harimau yang memiliki gigi tajam itu, memangsa penduduk. Berdiam diri pun tidak mungkin dilakukan. Sebagai kepala desa yang mempunyai tanggungjawab, untuk melindungi rakyatnya kepala Desa puter otak. Sebuah ide pun muncul, ketika ada anak kecil yang sedang kaman durian, menaruh kulitnya berserakan dan sembarangan. Buah Durian Menjadi Penyelamat "Kita, kan, punya banyak pohon durian. Mengapa tidak kita usir harimau dengan durian?" kata Kepala Desa memberikan usul. Semuanya saling pandang, mereka berpikir kulit durian tersebut harus dilemparkan kepada harimau. Agar dia tidak lagi mengganggu ternak penduduk. Tetapi Kepala Desa yang bijaksana tidak mengusulkan demikian. Kulit durian digunakan untuk membentengi, kandang ternaknya. Agar beruang yang akan mencuri ternak, tidak bisa karena kulit durian yang memiliki duri-duri runcing. Malam berikutnya kesepakatan sudah dibuat, mereka berjaga kembali untuk melihat apa harimau akan datang lagi memangksa. "Kresek ... kresek ..." bunyi langkah kaki menginjak daun kering kembali terdengar. "Huh? Apa ini?" kata Harimau penasaran, mengendus bau menyengat dari benda berduri yang dipasang di depan pagar kandang ternak. Yang terjadi, harimau justru menjilati kulit durian dan bergumam, "Enak dan manis." Melihat harimau yang lahap, Kepalad Desa muncul dari persembunyian dan mengajak Harimau bersepakat. Harimau yang nampak tertarik bertanya soal kulit durian. "Itu Durian. Buahnya enak dan manis. Kamu mau?" tawar Kepala Desa. Diantarlah Harimau ke kebun Durian yang luas. Harimau sangat kaget, banyak sekali buah durian yang lezat. Dia langsung menyambar, dan menikmati buah durian. Tetapi Kepala Desa menginginkan, agar Harimau tidak mengambil hewan ternak penduduk lagi. Apakah kesepakatan tersebut benar-benar terjadi? Maukah Harimau menepati janji agar tidak memangsa ternak penduduk? Mengingat harimau sangat menyukai buah durian. Penduduk setuju untuk memberikan sebagian panen duriannya, untuk harimau. Dari buku anak Buku Harimau Pemakan Durian Fabel 34 Provinsi Jambi, Harimau tidak terlihat menyeramkan tapi justru sangat menggemaskan hehehe ... jadi buat kalian yang penasaran dengan kelanjutan ceritanya, bisa langsung deh beli Buku Harimau Pemakan Durian Fabel 34 Provinsi Jambi di Ada banyak seri lainnya, yang cocok dibaca untuk mengedukasi anak-anak. Happy reading! Identitas Buku Harimau Pemakan Durian Fabel 34 Provinsi Jambi Judul Harimau Pemakan Durian Penulis Dian K Ilustrasi Orange Nira Editor Agus Wijiyanto Desainer Astrid Arastazia Penerbit Bhuana Ilmu Populer ISBN 978-623-216-503-8 Harga Rilis 9 September 2019 Jumlah Halaman 36 Halaman Sinopsis Harimau Pemakan Durian Fabel 34 Provinsi Jambi Penduduk Desa Kemingking gelisah. Hewan ternak mereka terus menghilang. Ternyata itu ulah si Harimau. Dia sudah memangsa hewan ternak para penduduk. Lalu, bagaimana cara penduduk mengusir si Harimau? Fabel 34 Provinsi terdiri dari 34 judul dengan tokoh binatang endemik dari seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat fakta unik di masing-masing akhir cerita. Baca juga IKAN SELAIS DAN KUAH BATU FABEL 34 PROVINSI RIAU
Laporan Wartawan Lingga Arvian Nugroho BOGOR TENGAH - Harimau yang diawetkan di Museum Zoologi di areal Kebun Raya Bogor KRB ternyata menyimpan fakta unik. H M Sinaga Kepala Museum Zoologi Bogor mengatakan, secara umum harimau merupakan hewan pemakan daging, buruan utamanya adalah babi hutan, atau hewan liar seperti rusa. Harimau dewasa mampu menghabiskan 40 kilogram daging sekaligus. Namun, kadang kadang harimau juga menyisakan makanannya untuk dimakan nanti. "Setelah makan besar harimau bisa tidak makan lagi selama 1 atau 2 minggu," ujar H M Sinaga kepada Keunikan lainnya, Harimau ternyata juga menyukai durian matang. "Selain menyukai durian, uniknya lagi satwa ini merupakan binatang darat yang bisa berenang air," ujarnya. Untuk membedakan Harimau jantan dan betina biasanya bisa dilihat dari ukurannya. Ukuran harimau jantan jauh lebih besar dari si betina. Harimau bukan jenis hewan berkelompok biasanya mereka hidup menyendiri atau berpasangan. Dalam berkembang biak, harimau betina mampu beranak hingga dua atau tiga anak dalam sekali mengandung. "Harimau biasanya hidup sendiri sendiri tidak berkelompok, di Indonesia ada beberapa spesies harimau diantaranya Sumatera, Jawa dan Bali," ujarmua.*
LEGENDA HARIMAU MAKAN DURIAN Harrimau Makan Durian Desa Kemingking Dalam merupakan termasuk wilayah kecamatan Taman Rajo, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Daerah ini terkenal dengan berbagai macam hasil bumi salah satunya adalah durian. Di desa Kemingking Dalam, musim durian biasanya tiba satu atau dua tahun sekali dengan hasil yang berlimpah. Durian dari daerah ini terkenal karena bentuknya yang tidak terlalu besar namun memiliki rasa khas yang manis dan legit. Setiap musim panen tiba, masyarakat desa Kemingking Dalam akan berbondong-bondong menunggui durian yang runtuh di kebun mereka masing-masing. Mereka menjaga kebun ini bersama keluarga mereka baik di waktu siang maupun malam. Tetapi, ketika musim panen hampir usai dan buah yang ada di pohon tinggal sedikit, masyarakat desa Kemingking Dalam tidak akan lagi menunggui kebun mereka di malam hari. Berkenaan dengan kebiasaan ini, terdapat sebuah cerita di suatu masa ketika desa Kemingking Dalam masih merupakan desa dengan pemerintahan tersendiri dan raja-rajanya masih berkuasa. Rakyat hidup berdampingan dalam kedamaian dan kesejahteraan berkat pemimpin yang bijaksana. Namun, tiba-tiba segala kemakmuran itu terganggu dengan hadirnya seekor harimau besar dari negeri seberang. Harimau ini buas, bengis, dan lapar. Ia tidak hanya menghabisi ternak warga masyaraka, tetapi lambat laun harimau ini mulai menyerang manusia. Membuat belasan orang meninggal sedangkan puluha lainnya luka-luka dengan cacat pada hal ini, Raja yang berkuasa di saat itu tidak dapat tinggal diam. Ia kemudian memerintahkan salah seorang prajuritnya yang paling sakti untuk mengatasi krisis yang terjadi di kerajaannya. Prajurit ini dengan patuh pergi mencari harimau untuk mengusir atau membunuhnya. Ketika berhadapan dengan sang harimau prajurit ini langsung menyerang dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Namun sang harimau yang sangat besar dan kuat dapat dengan mudah mematahkan pedang dan tombak senjata sang prajurit serta melukai prajurit hingga terluka kondisinya yang tidak lagi memungkinkannya untuk bertarung secara maksimal, sang prajurit kemudian melarikan diri dari sang harimau dengan segenap kesaktiannya yang tersisa ia dapat menghindari pengejaran si harimau selama beberapa musim. Hingga akhir tahun itu tiba, cidera yang diderita sang prajurit masih belum pulih sepenuhnya. Ia masih belum sanggup untuk melawan sang harimau yang terus mengejarnya seorang diri. Hingga ketika itu sampailah sang prajurit di sebuah daerah yang masih merupakan bagian dari wilayah Desa Kemingking Dalam sekarang ini yang dipenuhi aroma manis dan tanahnya dipenuhi buah yang penuh tempat ini sang prajurit tidak dapat lagi melarikan diri dan ia telah bertekad untuk melawan sang harimau apapun taruhannya. Ketika sang harimau mendapati sang prajurit tidak lagi melarikan diri ia pun menyerang sang prajurit tanpa ampun. Mereka kemudian bertarung dengan seluruh kemampuan mereka. Hingga kemudian sang prajurit menyadari kehadiran buah yang permukaannya dipenuhi duri itu. Ia kemudian menggunakan buah yang di masa kini dikenal dengan nama Durian sebagai senjatanya. Sang prajurit melempar harimau jahat itu dengan durian terus menerus hingga harimau itu terluka parah dan menyadari bahwa ia telah hendak menghabisi sang harimau, harimau pun meminta ampun atas semua kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Ia pun berjanji kepada sang prajurit untuk tidak lagi menyerang warga asalkan ia diperbolehkan untuk melahap sebagian dari buah yang penuh duri yang tumbuh di tanah mereka itu. Karena rasa kasihan dan iba serta karena melihat kesungguhan dari sang harimau, maka sang prajurit pun membiarkan harimau untuk terus hidup dengan syarat ia tidak akan mendapat ampun lagi apabila ia melanggar janjinya pada sang setelah sekian lama dalam pelarian kembalilah sang prajurit dengan kemenangan di pihaknya. Ia pun melaporkan segala yang terjadi kepada Rajanya dan meneruskan sumpah sang harimau kepada seluruh masyarakat untuk dihormati dan dipatuhi. Hingga sekarang, sumpah sang harimau terus dijaga oleh masyarakat desa Kemingking Dalam. Sehingga meskipun hutan desa Kemingking Dalam termasuk dalam wilayah kekuasaan harimau, harimau-harimau ini tidak pernah menampakkan diri ataupun menyerang warga. Mereka hanya muncul di waktu malam ketika musim durian hampir usai untuk melahap buah-buah terakhir y Postingan populer dari blog ini Legenda batu tampak kaki lahilite Seorang laki-laki bernama Lahilote tinggal tak jauh dari mata air. Pekerjaannya adalah pencari rotan di hutan. Suatu hari, dia melihat tujuh bidadari mandi di sungai. Suara canda tawa mereka terdengar sampai kejauhan. Saat mereka sedang mandi, Lahilote mengambil selendang salah satu bidadari, lalu menyembunyikannya di suatu tempat. Ketuju bidadari itu menyadari ada seseorang yang mengintipnya. Lalu, mereka bergegas mengambil selendang masing-masing dan terbang ke kahyangan. Namun, satu di antara mereka tidak menemukan selendangnya karena disembunyikan mendekati bidadari yang kehilangan selendangnya dan menawarkan bantuannya supaya si bidadari tinggal di rumah BAKARAN DI MALAU SAN TAIWAI STVANI ..REINY ALIN FANNY YANK DEAH EGIK MBAK KUMPULAN MODEL MODEL CANTIK pos gue hari ini bry tentang model cantik cantik gak kalah ama artis artis barat jos kumpulan model cantik canti dan aduhai lintas yang melihat hati tergoda jangat berketip bila memandang ya wew serrr jian....matep coyyyyyyy ni gak kalah jg ama karena kapu apa siapa tu indian punya wessss jebret aowwwee.....sip top mar kotop..... jangan di curi potoya tar yg punya poto gak trima lol .......jangan di salah gunain juga lol tar kepelet si punya poto eh jangan di lirik ya tar loe kecantol ...... taubjuga teryata ni model coy sangat rama semua gak sombong byak seyum dan nereka gak ngeneh ngeneh ...mbok apa tu ngeneh ngeneh jalan aja kaya puti solo ....
Desa Kemingking Dalam merupakan termasuk wilayah kecamatan Taman Rajo, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Daerah ini terkenal dengan berbagai macam hasil bumi salah satunya adalah durian. Di desa Kemingking Dalam, musim durian biasanya tiba satu atau dua tahun sekali dengan hasil yang berlimpah. Durian dari daerah ini terkenal karena bentuknya yang tidak terlalu besar namun memiliki rasa khas yang manis dan legit. Setiap musim panen tiba, masyarakat desa Kemingking Dalam akan berbondong-bondong menunggui durian yang runtuh di kebun mereka masing-masing. Mereka menjaga kebun ini bersama keluarga mereka baik di waktu siang maupun malam. Tetapi, ketika musim panen hampir usai dan buah yang ada di pohon tinggal sedikit, masyarakat desa Kemingking Dalam tidak akan lagi menunggui kebun mereka di malam hari. Berkenaan dengan kebiasaan ini, terdapat sebuah cerita di dalamnya. Pada suatu masa ketika desa Kemingking Dalam masih merupakan desa dengan pemerintahan tersendiri dan raja-rajanya masih berkuasa. Rakyat hidup berdampingan dalam kedamaian dan kesejahteraan berkat pemimpin yang bijaksana. Namun, tiba-tiba segala kemakmuran itu terganggu dengan hadirnya seekor harimau besar dari negeri seberang. Harimau ini buas, bengis, dan lapar. Ia tidak hanya menghabisi ternak warga masyarakat, tetapi lambat laun harimau ini mulai menyerang manusia. Membuat belasan orang meninggal sedangkan puluhan lainnya luka-luka dengan cacat pada tubuhnya. Melihat hal ini, Raja yang berkuasa di saat itu tidak dapat tinggal diam. Ia kemudian memerintahkan salah seorang prajuritnya yang paling sakti untuk mengatasi krisis yang terjadi di kerajaannya. Prajurit ini dengan patuh pergi mencari harimau untuk mengusir atau membunuhnya. Ketika berhadapan dengan sang harimau prajurit ini langsung menyerang dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Namun sang harimau yang sangat besar dan kuat dapat dengan mudah mematahkan pedang dan tombak senjata sang prajurit serta melukai prajurit hingga terluka parah. Mengetahui kondisinya yang tidak lagi memungkinkannya untuk bertarung secara maksimal, sang prajurit kemudian melarikan diri dari sang harimau dengan segenap kesaktiannya yang tersisa ia dapat menghindari pengejaran si harimau selama beberapa musim. Hingga akhir tahun itu tiba, cidera yang diderita sang prajurit masih belum pulih sepenuhnya. Ia masih belum sanggup untuk melawan sang harimau yang terus mengejarnya seorang diri. Hingga ketika itu sampailah sang prajurit di sebuah daerah yang masih merupakan bagian dari wilayah Desa Kemingking Dalam sekarang ini yang dipenuhi aroma manis dan tanahnya dipenuhi buah yang penuh duri. Di tempat ini sang prajurit tidak dapat lagi melarikan diri dan ia telah bertekad untuk melawan sang harimau apapun taruhannya. Ketika sang harimau mendapati sang prajurit tidak lagi melarikan diri ia pun menyerang sang prajurit tanpa ampun. Mereka kemudian bertarung dengan seluruh kemampuan mereka. Hingga kemudian sang prajurit menyadari kehadiran buah yang permukaannya dipenuhi duri itu. Ia kemudian menggunakan buah yang di masa kini dikenal dengan nama Durian sebagai senjatanya. Sang prajurit melempar harimau jahat itu dengan durian terus menerus hingga harimau itu terluka parah dan menyadari bahwa ia telah kalah. Saat hendak menghabisi sang harimau, harimau pun meminta ampun atas semua kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Ia pun berjanji kepada sang prajurit untuk tidak lagi menyerang warga asalkan ia diperbolehkan untuk melahap sebagian dari buah yang penuh duri yang tumbuh di tanah mereka itu. Karena rasa kasihan dan iba serta karena melihat kesungguhan dari sang harimau, maka sang prajurit pun membiarkan harimau untuk terus hidup dengan syarat ia tidak akan mendapat ampun lagi apabila ia melanggar janjinya pada sang prajurit. Maka setelah sekian lama dalam pelarian kembalilah sang prajurit dengan kemenangan di pihaknya. Ia pun melaporkan segala yang terjadi kepada Rajanya dan meneruskan sumpah sang harimau kepada seluruh masyarakat untuk dihormati dan dipatuhi. Hingga sekarang, sumpah sang harimau terus dijaga oleh masyarakat desa Kemingking Dalam. Sehingga meskipun hutan desa Kemingking Dalam termasuk dalam wilayah kekuasaan harimau, harimau-harimau ini tidak pernah menampakkan diri ataupun menyerang warga. Mereka hanya muncul di waktu malam ketika musim durian hampir usai untuk melahap buah-buah terakhir yang telah diperjanjikan untuknya. Dikutip dari cerita rakyat masyarakat sekitar Desa Kemingking dengan perubahan dan gubahan seperlunya. Kontribusi Prawitri jayasmara23
Legenda Harimau Makan Durian JambiDesa Kemingking Dalam terkenal dengan berbagai macam hasil bumi salah satunya adalah durian. Di desa Kemingking Dalam, musim durian biasanya tiba satu atau dua tahun sekali dengan hasil yang berlimpah. Durian dari daerah yang termasuk wilayah kecamatan Taman Rajo, kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi ini terkenal karena bentuknya yang tidak terlalu besar namun memiliki rasa khas yang manis dan legit. Setiap musim panen tiba, masyarakat desa Kemingking Dalam akan berbondong-bondong menunggui durian yang runtuh di kebun mereka masing-masing. Mereka menjaga kebun ini bersama keluarga mereka baik di waktu siang maupun malam. Tetapi, ketika musim panen hampir usai dan buah yang ada di pohon tinggal sedikit, masyarakat desa Kemingking Dalam tidak akan lagi menunggui kebun mereka di malam hari. Berkenaan dengan kebiasaan ini, terdapat sebuah cerita di suatu masa ketika desa Kemingking Dalam masih merupakan desa dengan pemerintahan tersendiri dan raja-rajanya masih berkuasa. Rakyat hidup berdampingan dalam kedamaian dan kesejahteraan berkat pemimpin yang bijaksana. Namun, tiba-tiba segala kemakmuran itu terganggu dengan hadirnya seekor harimau besar dari negeri seberang. Harimau ini buas, bengis, dan lapar. Ia tidak hanya menghabisi ternak warga masyarakat, tetapi lambat laun harimau ini mulai menyerang manusia. Membuat belasan orang meninggal sedangkan puluhan lainnya luka-luka dengan cacat pada hal ini, Raja yang berkuasa di saat itu tidak dapat tinggal diam. Ia kemudian memerintahkan salah seorang prajuritnya yang paling sakti untuk mengatasi krisis yang terjadi di kerajaannya. Prajurit ini dengan patuh pergi mencari harimau untuk mengusir atau membunuhnya. Ketika berhadapan dengan sang harimau prajurit ini langsung menyerang dengan segala daya upaya yang dimilikinya. Namun sang harimau yang sangat besar dan kuat dapat dengan mudah mematahkan pedang dan tombak senjata sang prajurit serta melukai prajurit hingga terluka kondisinya yang tidak lagi memungkinkannya untuk bertarung secara maksimal, sang prajurit kemudian melarikan diri dari sang harimau dengan segenap kesaktiannya yang tersisa ia dapat menghindari pengejaran si harimau selama beberapa musim. Hingga akhir tahun itu tiba, cidera yang diderita sang prajurit masih belum pulih sepenuhnya. Ia masih belum sanggup untuk melawan sang harimau yang terus mengejarnya seorang diri. Hingga ketika itu sampailah sang prajurit di sebuah daerah yang masih merupakan bagian dari wilayah Desa Kemingking Dalam sekarang ini yang dipenuhi aroma manis dan tanahnya dipenuhi buah yang penuh tempat ini sang prajurit tidak dapat lagi melarikan diri dan ia telah bertekad untuk melawan sang harimau apapun taruhannya. Ketika sang harimau mendapati sang prajurit tidak lagi melarikan diri ia pun menyerang sang prajurit tanpa ampun. Mereka kemudian bertarung dengan seluruh kemampuan mereka. Hingga kemudian sang prajurit menyadari kehadiran buah yang permukaannya dipenuhi duri itu. Ia kemudian menggunakan buah yang di masa kini dikenal dengan nama Durian sebagai senjatanya. Sang prajurit melempar harimau jahat itu dengan durian terus menerus hingga harimau itu terluka parah dan menyadari bahwa ia telah hendak menghabisi sang harimau, harimau pun meminta ampun atas semua kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Ia pun berjanji kepada sang prajurit untuk tidak lagi menyerang warga asalkan ia diperbolehkan untuk melahap sebagian dari buah yang penuh duri yang tumbuh di tanah mereka itu. Karena rasa kasihan dan iba serta karena melihat kesungguhan dari sang harimau, maka sang prajurit pun membiarkan harimau untuk terus hidup dengan syarat ia tidak akan mendapat ampun lagi apabila ia melanggar janjinya pada sang setelah sekian lama dalam pelarian kembalilah sang prajurit dengan kemenangan di pihaknya. Ia pun melaporkan segala yang terjadi kepada Rajanya dan meneruskan sumpah sang harimau kepada seluruh masyarakat untuk dihormati dan dipatuhi. Hingga sekarang, sumpah sang harimau terus dijaga oleh masyarakat desa Kemingking Dalam. Sehingga meskipun hutan desa Kemingking Dalam termasuk dalam wilayah kekuasaan harimau, harimau-harimau ini tidak pernah menampakkan diri ataupun menyerang warga. Mereka hanya muncul di waktu malam ketika musim durian hampir usai untuk melahap buah-buah terakhir yang telah diperjanjikan untuknya.
legenda harimau makan durian