ProsesRekrutmen. Ilustrasi : Mapping Recruitment. Sikap pertama yang kita ambil adalah berdo’a semoga semua dapat berjalan baik dan sesuai dengan harapan. Utamakan sopan santun, buat diri kita senyaman mungkin dan hilangkan rasa gelisah ataupun pertanyaan-pertanyaan di dalam diri yang membuat kita tidak fokus terhadap apa yang akan kita lakukan.
Tespengetahuan dan keterampilan peran fasilitator; Pengumuman hasil penetapan fasilitator; Informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Seleksi Fasilitator pada laman Sekolah Penggerak Kemdikbud. Untuk informasi lebih detail tentang Daftar Tanya Jawab Program Guru Penggerak dapat di Download disini.
TRAININGONLINE TRAINING REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN bisa zoom, online / tatap muka, offline | WA 081211392757 (1 orang bisa running) Diskusi. 4. Pembahasan kasus. 5. Pelatihan ini juga didukung klip film yang menggugah emosi, kesadaran, dan pemahaman peserta REKRUTMEN, Uncategorized Tag diklat karyawan murah, Pelatihan
Alhamdulillah, pada tanggal 17 Desember 2019 pukul 21.00, aku resmi lolos seleksi sebagai Calas Ombudsman RI. Hal ini berkat do’a dan perjuangan dari diri sendiri, orang tua, keluarga, teman, sahabat yang baik hati dan peduli terhadapku J. Selain itu, pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman ini adalah do’a dan usaha tidak akan
Dvcodescom. Berikut kami bagikan Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek. Buku Saku Tanya Jawab ini berisi 110 tanya jawab seputar Kurikulum Merdeka. Berikut adalah beberapa bentuk tanya jawab dalam Buku
suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti artinya. Ketika perekrut bertanya “Apakah ada yang ingin ditanyakan?”, jangan menjawab “Tidak”, ya! Kamu harus memanfaatkan kesempatan bertanya untuk mengetahui lebih jauh tentang perusahaan yang kamu tuju. Selain menunjukkan antusiasme, bertanya di tahap ini juga akan membantumu menilai kecocokan pekerjaan yang kamu lamar dengan apa yang kamu butuh dan inginkan. Ditambah lagi, kamu akan bisa lebih menunjukkan aspek mana dari perusahaan tujuan yang paling menarik perhatianmu. Berikut adalah beberapa pertanyaan penting yang bisa kamu tanyakan ketika sedang melakukan interview. Apa saja tantangan yang akan saya hadapi dalam posisi ini? Jika perekrut menjawab sama sekali tidak ada, kamu perlu curiga. Meski bebannya memang berbeda-beda, semua pekerjaan pasti memiliki kesulitannya masing-masing. Contohnya, membutuhkan banyak lembur untuk menyelesaikan laporan, menerima revisi berulang kali dari klien, atau berurusan dengan klien yang penuh emosi setiap harinya. Mengetahui tantangan tersebut sedini akan membantumu mempersiapkan diri untuk menghadapi beban di masa depan. Ketika perekrut memberi tahu tantangan dari posisi yang dilamar, kamu bisa bercerita tentang masalah serupa yang pernah ditangani dalam pekerjaan sebelumnya. Dengan begitu, kamu akan bisa meyakinkan perekrut bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut. Seperti apa hari-hari kerja posisi yang saya lamar? Perekrut mungkin akan menjawab “berbeda-beda setiap harinya”. Jika kamu kurang puas dengan jawaban tersebut, tanyakan lebih lanjut mengenai keadaan perusahaan selama ini, khususnya di tengah pandemi seperti saat ini. Menanyakan hal tersebut akan membantumu membayangkan kondisi kerja nanti; apakah kamu akan mulai bekerja di tempat kerja yang cukup meragukan, atau yang tetap stabil meski di tengah krisis? Jangan sampai kamu “syok” ketika baru mulai bekerja karena tempat kerjamu ternyata sedang berada di masa-masa yang sangat sibuk. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk posisi ini? Di samping beberapa keterampilan yang dicari oleh perusahaan berikut, ada baiknya apabila kamu mengetahui keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh posisi yang kamu lamar. Jika kamu melamar untuk posisi manajerial, perusahaan pastinya mencari kandidat yang memiliki keterampilan analisis serta unggul dalam problem-solving dan membuat keputusan. Di sisi lain, seorang customer service pastinya harus memiliki kemampuan berempati untuk memahami keinginan klien atau pelanggan mereka. Dengan menunjukkan bahwa kamu paham betul mengenai hal yang dibutuhkan perusahaan, kamu akan mencuri perhatian perekrut dan menonjolkan diri di antara sekian banyak kandidat lainnya. Seberapa tinggi frekuensi pergantian turnover karyawan di perusahaan Anda? Ini memang merupakan pertanyaan yang cukup sulit, mengingat perekrut mungkin enggan untuk menjawabnya. Tapi, hal ini layak untuk dicoba. Penyebab tingginya turnover atau pergantian karyawan biasanya diakibatkan ekspektasi manajemen yang tidak realistis, ataupun kegagalan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dasar karyawan mereka. Tanyakan bagaimana perusahaan menangani pergantian karyawan. Penting juga untuk mengetahui berapa lama karyawan sebelumnya menduduki posisi yang kamu lamar serta alasannya mengundurkan diri. Baca Juga Tips Interview yang Jarang Dibicarakan Jika diterima, apa yang diharapkan perusahaan dari saya dalam enam bulan atau setahun ke depan? Selain menyelesaikan tahap orientasi karyawan, mengetahui ekspektasi dan standar yang diharapkan oleh atasan akan memudahkanmu memulai pekerjaan baru. Selain itu, kamu juga bisa menanyakan kemungkinan beban tugas atau tanggung jawab sebelum kamu setuju untuk bekerja atau mengisi posisi tersebut. Misalnya, apabila kamu sedang merawat orang tua yang lanjut usia atau sedang membangun keluarga baru, apakah kamu dituntut untuk melakukan perjalanan dinas? Apakah ada kemungkinan kamu akan dipindah tugaskan? Pertimbangkan faktor-faktor tersebut sebelum bergabung untuk menghindari timbulnya masalah di kemudian hari. Apa yang membuat para karyawan betah di perusahaan Anda? Budaya perusahaan adalah hal yang penting untuk dipertimbangkan. Pertanyaan ini akan memberi kesempatan untuk mengetahui apakah kamu cocok dengan perusahaan tersebut. Biasanya, alasan karyawan betah adalah karena perusahaan tersebut selalu mengapresiasi kerja keras para karyawan, memenuhi hak-hak mereka, dan selalu mengayomi ketika karyawan sedang memiliki kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan di tempat kerja. Jawaban yang sungguh-sungguh dari perekrut adalah hal yang baik. Artinya, kemungkinan besar karyawan tidak hanya menyenangi pekerjaan mereka, namun juga menyukai perusahaan tempat mereka bekerja. Sebaliknya, jika jawaban perekrut hanya fokus kepada besar gaji atau pendapatan karyawan, maka kamu patut berhati-hati. Gaji yang tinggi tidak menjamin kamu akan diperlakukan dengan baik oleh perusahaan. Karena itu, periksa pula apa saja benefit yang pasti kamu dapatkan sebagai karyawan. Menurut Anda, kondisi lingkungan kerja di perusahaan ini seperti apa? Jika perekrut menggambarkan lingkungan kerja yang sangat kompetitif namun kolaboratif, maka hal ini mungkin ideal untuk kamu. Namun jika kamu memiliki pola pikir out of the box dan perusahaan lebih mengutamakan birokrasi atau hierarki dalam penyelesaian masalah, mungkin kamu harus mempertimbangkan ulang keputusanmu untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Bagaimana cara perusahaan menangani konflik internal? Berikan contoh skenario spesifik seperti “Bagaimana Anda menangani keluhan karyawan tentang manajer mereka?”. Hal ini akan membantu kamu untuk memahami bagaimana cara perusahaan menangani permasalahan yang ada secara profesional. Jika jawaban perekrut kurang memuaskan, kamu bisa meminta penjelasan. Jika perekrut ragu untuk memberikannya, kamu tidak perlu meminta kejelasan lagi, namun catat dalam hati bahwa kamu perlu ragu mengenai perlakuan perusahaan tersebut terhadap karyawannya. Adakah peluang untuk perkembangan karir? Perusahaan menyukai kandidat yang memiliki rencana jangka-panjang. Dengan menunjukkan bahwa kamu berniat untuk tumbuh dan berkembang bersama perusahaan, kamu meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Upskilling di era new normal ini sangat penting. Perusahaan akan banyak berinvestasi dalam pelatihan karyawan, karena karyawan yang memiliki keterampilan kerja memadai akan sangat membantu perusahaan mencapai kesuksesan di kemudian hari. Selain pelatihan dari perusahaan, kamu bisa mengembangkan keterampilan kerjamu secara mandiri, lho! Caranya adalah dengan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh JobStreet dan FutureLearn. Tanpa dipungut biaya, kamu bisa mengikuti pelatihan keterampilan teknis seperti pemasaran digital, e-commerce, atau pengelolaan SDM, hingga transferable skills yang mencakup pengelolaan kesehatan mental, pengembangan karier, hingga keterampilan berbahasa Inggris. Dengan mempelajari keterampilan baru, atau mengambangkan keterampilan yang sudah ada, kamu akan bisa semakin meningkatkan kesempatan untuk mendapat dream job-mu! Kira-kira kapan saya bisa mendapat kabar mengenai hasil interview? Langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen mungkin membutuhkan waktu antara dua hingga empat minggu. Memiliki timeline yang jelas akan membantumu untuk memutuskan apakah kamu perlu menunggu lebih lama lagi atau memulai pencarian kerja lainnya. Jangan sampai kamu kehilangan banyak kesempatan melamar karena digantungkan oleh perekrut. Ajukanlah pertanyaan yang berfokus pada peran atau jabatan yang akan kamu duduki di perusahaan, departemen, atau tim tersebut. Hati-hati juga, hindari menanyakan pertanyaan mengenai kepentingan pribadi seperti jatah cuti, asuransi kesehatan, atau penyesuaian jadwal kerja. Membicarakan permintaan pribadi lebih baik dilakukan pada sesi final interview, atau ketika hiring manager telah memberikan tawaran kerja. Interview kerja bukanlah hal yang mudah, dan kamu pasti akan mengalami banyak rintangan selama melamar kerja. Penolakan juga adalah salah satu hal yang tidak bisa kamu hindari. Namun, kamu pasti memiliki kesempatan untuk lolos hingga diterima kerja jika kamu mempersiapkan diri dengan maksimal. Semangat dan semoga berhasil! Selalu perbarui profil JobStreet-mu setiap kamu menyelesaikan sebuah pelatihan dan mendapatkan keterampilan kerja baru. Selain pelatihan, berbagai pengalaman lain seperti magang, menjadi sukarelawan, ataupun freelancing juga bisa ditambahkan! Kenapa profilmu harus selalu diperbarui? Dengan memiliki profil yang up-to-date, kamu sudah memberikan gambaran bahwa kamu memiliki etos kerja yang baik, sehingga kamu bisa dilihat lebih unggul dibandingkan pelamar kerja lain. Jika kamu memiliki tanggal atau tahun pelatihan dan pengalaman kerja yang dekat satu sama lain, perusahaan akan melihatmu sebagai kandidat yang giat mengembangkan diri dan mencari pengalaman. Bagus, kan? Kunjungi laman Tips Karier kami jika kamu ingin mendapat lebih banyak tips dan berita dunia kerja. Jika kamu mau tahu lebih jauh tentang tren kerja terbaru, langsung unduh laporan Mengupas Tren Global Talent dari JobStreet di sini! Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan. Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini. Tentang SEEK Asia SEEK Asia, kombinasi dari dua brand terkemuka, JobStreet dan jobsDB, merupakan portal pekerjaan terkemuka dan pilihan utama bagi kandidat dan perekrut di Asia. SEEK Asia hadir di 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company yang terdaftar di Bursa Efek Australia, yang merupakan portal pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia menarik lebih dari 400 juta kunjungan setiap tahunnya. Tentang SEEK Limited SEEK merupakan kelompok perusahaan yang beragam, dengan portofolio solid yang terdiri dari serta bisnis ketenagakerjaan online, pendidikan, komersial, dan volunteering. SEEK hadir secara global termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brasil, dan Meksiko, menjangkau lebih dari 2,9 miliar kandidat dan sekitar 27 persen dari PDB GDP global. SEEK memberikan kontribusi positif bagi kehidupan individu dalam skala global. SEEK terdaftar di Bursa Efek Australia sebagai salah satu perusahaan top 100 dan masuk dalam daftar Top 20 Most Innovative Companies menurut Forbes.
Aspek-aspek dalam fungsi pengadaan tenaga kerja procurement adalah rekrutmen dan seleksi. Aspek ini memang sangat penting mengingat Anda menentukan karyawan seperti apa yang akan bekerja dalam perusahaan. Namun, masih banyak saja yang kebingungan membedakan keduanya. Simak pembahasan perbedaan rekrutmen dan seleksi mulai dari pengertiannya berikut ini. Pengertian Rekrutmen Sebagai seorang pebisnis, Anda tentunya sudah sering mendengar mengenai rekrutmen. Namun, apakah Anda sudah tahu bagaimana prosesnya saat mulai berbisnis? Sebelum memulai bisnis, Anda harus mengetahui pentingnya mengelola keuangan bisnis dan pribadi. Sering kali perusahaan memiliki deskripsi suatu pekerjaan atau jabatan guna melakukan upaya rekrutmen untuk menggambarkan pemenuhan pengadaan tenaga kerja. Definisi rekrutmen sendiri sudah banyak diungkapkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut Filippo 1984 Penankan calon pegawai/tenaga kerja adalah proses pencarian tenaga kerja yang dilakukan secara seksama, sehingga dapat merangsang mereka untuk mau melamar jabatan-jabatan tertentu yang ditawarkan oleh organisasi. Werther dan Davis 1996 Penarikan calon pegawai adalah proses untuk mendapatkan dan untuk merangsang pelamar-pelamar yang mempunyai kemampuan-kemampuan agar menjadi pegawai. Musselman dan Hughes 1981 Penarikan calon pegawai adalah proses pembentukan sekumpulan pelamar yang memiliki kualitas tertentu. Raymond A. Noe; John R. Hollenbeck; Barry Gerhart; Patrick M. Wright 2008 Rekrutmen adalah proses pencarian pelamar yang potensial. Kesimpulannya, rekrutmen atau penarikan calon pegawai merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana guna memperoleh calon-calon pegawai yang memenuhi syarat yang dituntut dalam suatu jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan. Artinya, melalui proses ini perusahaan atau organisasi dapat memperoleh pelamar yang sesuai dengan tuntutan jabatannya job requirement. Tuntutan jabatan ini akan terurai secara rinci dalam uraian jabatan job description, spesifikasi jabatan job specification, dan standar penampilan jabatan job performance standard. Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber sehingga memungkinkan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik untuk mengisi kebutuhan pengadaan tenaga kerja. Pengertian Seleksi Definisi seleksi sendiri sudah banyak diungkapkan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut. T. Hani Handoko 1996146 Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak diterima oleh perusahaan tersebut. Malayu Hasibuan 200247 Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan. William B. dan Keith Davids 1996114 Seleksi merupakan serangkaian langkah tertentu untuk memilih calon-calon pegawai yang dipekerjakan. Proses ini dimulai dari saat pelamaran dan keahlian dengan keputusan penerimaan. Kesimpulannya, seleksi pegawai adalah sebuah aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya. Lalu apa perbedaan rekrutmen dan seleksi dilihat dari prosesnya? Proses Rekrutmen Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja Sebuah proses rekrutmen dimulai dari pencarian pelamar di mana para recruiter akan mengidentifikasi lowongan pekerjaan melalui perencanaan SDM dan permintaan manajer. Setelah lowongan teridentifikasi, maka recruiter akan mempelajari dan menemukan persyaratan yang cocok dengan melakukan review terhadap informasi analisis pekerjaan yang juga diinformasikan kepada manajer. Proses ini diakhiri dengan diterimanya sekelompok surat lamaran. Jadi, hasilnya nanti akan berupa sekelompok pelamar yang dipilih melalui proses seleksi. Umumnya, external recruitment akan dilakukan apabila tidak ada karyawan perusahaan yang memenuhi syarat sebuah jabatan, sehingga proses internal recruitment tidak dapat dilakukan. Adapun penjabaran lengkap mengenai tahapan proses rekrutmen adalah sebagai berikut. Penetapan jabatan yang membutuhkan tenaga kerja. Mengambil data uraian jabatan, spesifikasi jabatan, dan standar penampilan jabatan. Mencari data sumber tenaga kerja internal. Mencari tenaga kerja eksternal. Alternatif Rekrutmen Kerja Tahukah Anda? Para karyawan yang diproses dalam rekrutmen serta dinyatakan lulus seleksi, kemudian diterima menjadi karyawan, nantinya akan sukar untuk diberhentikan meskipun mereka hanya memperlihatkan kinerja marjinal saja. Oleh karena itu, perusahaan biasanya akan mempertimbangkan berbagai alternatif sebelum memutuskan untuk melakukan rekrutmen. Alternatif terhadap rekrutmen antara lain adalah sebagai berikut Overtime Kerja Lembur Metode yang paling umum digunakan untuk menghadapi fluktuasi jangka pendek dalam volume kerja yakni menggunakan tenaga kerja overtime atau kerja lembur. Dengan metode ini, pemberi kerja akan memperoleh manfaat berupa penghindaran biaya rekrutmen, seleksi, dan training. Sedangkan bagi pekerja itu sendiri manfaatnya adalah menerima bayaran yang lebih tinggi. Subcontracting Walaupun kenaikan permintaan jangka panjang bagi barang-barang atau jasa-jasa telah diantisipasi, suatu perusahaan bisa saja menentang penambahan karyawan. Jika demikian halnya, biasanya perusahaan akan mengontrakkan pekerjaan itu kepada pihak lain. Pendekatan ini memiliki kelebihan apabila subkontraktor lebih baik keahliannya sehingga dapat memberi manfaat besar bagi kedua belah pihak. Temporary Employees Biaya total dari karyawan tetap pada umumnya diperkirakan 30% sampai 40% di atas total cost. Ini tidak termasuk biaya rekrutmen. Untuk menghindari biaya-biaya tersebut, banyak perusahaan menggunakan karyawan sementara yang disediakan oleh perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan ini membantu klien dengan menangani beban kerja yang berlebihan. Mereka memberikan tugas pada pegawainya sendiri untuk kepentingan langganannya dan memenuhi kewajiban yang diberikan kepadanya oleh pemberi kerja. Employee Leasing Salah satu alternatif terhadap rekrutmen yang sedang populer saat ini adalah employee leasing. Employee leasing merupakan kondisi di mana suatu perusahaan secara formal memberhentikan beberapa atau sebagian besar karyawannya. Kemudian suatu leasing company mempekerjakan mereka dengan upah yang sama dan menyewakan kembali kepada majikan semula yang kini menjadi kliennya. Kelebihannya adalah perusahaan leasing menanggung seluruh tanggung jawab sebagai pemberi kerja termasuk administrasi SDM dan client bebas dari administrasi sumber daya manusia, termasuk memelihara program kesejahteraan pegawai. Pengadaan Tenaga Kerja Seleksi Selection Setelah melakukan rekrutmen, tahapan selanjutnya yakni menetapkan calon pegawai mana yang memenuhi syarat untuk bisa diterima, dan pegawai mana yang ditolak lamarannya. Tahapan ini disebut seleksi, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk dapat mengambil keputusan tentang siapa-siapa dari calon pegawai yang paling tepat dan memenuhi syarat untuk bisa diterima menjadi pegawai dan siapa-siapa yang seharusnya ditolak untuk menjadi pegawai. Proses Seleksi Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja Proses seleksi dimulai sesaat setelah calon pegawai melamar dan berakhir dengan keputusan untuk mempekerjakannya atau tidak. Setiap informasi yang telah diperoleh tentang diri pelamar kemudian akan dianalisis secara cermat, di mana analisisnya senantiasa mengacu kepada uraian jabatan, spesifikasi jabatan, dan standar jabatan yang telah disusun oleh organisasi untuk suatu jabatan yang ditawarkan. Hasil analisis akan dibandingkan satu dengan yang lainnya untuk dapat menetapkan pelamar mana yang paling memenuhi syarat dan pelamar mana yang tidak memenuhi syarat. Meski tidak ada prosedur standar dalam seleksi calon pegawai, namun secara umum terdapat langkah-langkah yang banyak dilakukan oleh organisasi atau perusahaan masing-masing. Tujuan Seleksi Sebagai Salah Satu Pengadaan Tenaga Kerja Proses seleksi memiliki tujuan utama yakni memenuhi kuota pengadaan tenaga kerja dan memilih karyawan yang paling tepat dalam kualitas maupun kuantitas untuk mengemban jabatan dan tugasnya. Namun, pada umumnya tujuan seleksi yang telah dijabarkan lebih lanjut adalah sebagai berikut Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi. Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan. Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Kualifikasi Dasar Seleksi Dalam seleksi pegawai, tentunya ada beberapa kualifikasi dasar yang menjadi dasar dari proses tersebut. Menurut Malayu Hasibuan 2001, kualifikasi tersebut antara lain Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu Kemampuan teknis keahlian yang dimiliki oleh pegawai, kemampuan humanis keahlian yang dimiliki sub pimpinan, kemampuan konseptual keahlian yang dimiliki oleh pucuk pimpinan. Pengalaman merupakan salah satu pertimbangan utama dalam proses seleksi. Kesehatan Fisik kesehatan penting untuk dapat menduduki suatu jabatan karena memengaruhi absensi dan performansi. Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Umur akan memengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Kerja Sama kemampuan kerja sama juga diperhatikan dalam proses seleksi. Kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Inisiatif dan Kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya. Kedisiplinan untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. Jadi Apa Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi Kerja? Seringkali istilah rekrutmen dan seleksi saling dipertukarkan. Padahal, terdapat perbedaan antara rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen merupakan terminologi yang lebih luas, yaitu upaya untuk mendapatkan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Sedangkan seleksi lebih merujuk pada cara atau metode keputusan yang dipilih atau dibuat dalam kerangka rekrutmen. Dalam bagian kepegawaian, penarikan pegawai dan seleksi kerap dikombinasikan dan disebut dengan “fungsi penempatan pegawai employment function”. Rekrutmen dan seleksi merupakan dua hal berbeda, meski saling berhubungan. Umumnya proses seleksi akan dilakukan setelah proses rekrutmen selesai. Sekarang sudah jelas bukan mengenai perbedaan rekrutmen dan seleksi ini? Untuk permudah kedua hal tersebut, Anda bisa menggunakan bantuan software dan aplikasi. Proses Rekrutmen Kerja Lebih Mudah dengan Fitur Dari Aplikasi HRIS Mekari Talenta Mekari Talenta adalah salah satu software HRIS untuk manajemen sumber daya manusia. Software HRIS biasanya bertujuan mengurangi beban kerja administrasi di bidang penggajian, perpajakan karyawan, absensi, dan performance appraisal. Mekari Talenta memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi rekrutmen karyawan yang dapat diakses secara online dan mempermudah Anda dalam mengelola proses rekrutmen karyawan di mulai job listing, penjadwalan interview, hingga onboarding dalam suatu dashboard yang mudah digunakan. Mekari Talenta menggunakan business model managed subscription, jadi anda berlangganan secara tahunan ke Talenta untuk menggunakan software ini. Tidak bisa bayar sekali di depan lalu pakai selamanya. Selain itu, semua data yang ada di dalam aplikasi Mekari Talenta akan terjamin keamanannya, karena kami memiliki kualitas keamanan standar ISO 27001 yang setara dengan bank. Tertarik mencoba Talenta secara gratis? Konsultasi dengan tim sales kami seputar permasalahan HR Anda sekarang juga.
Anda perlu mempersiapkan pertanyaan tentang perekrutan karyawan untuk mendapatkan karyawan idaman anda. Simak tips lengkapnya dalam artikel ini Alek Kurniawan Hiring Tips Table of Contents Free Job Posting on Multiple Job Boards 14 Days Free Trial No Credit Card Required Proses rekrutmen atau perekrutan karyawan adalah tahap yang krusial bagi perusahaan dan pencari kerja. Umumnya, proses perkerutan adalah meliputi seleksi berkas melalui CV pelamar, tes kemampuan dan bakat, tes psikologi, dan interview dengan HR serta sesi wawancara, Anda sebagai HR atau perekrut harus menyiapkan beberapa pertanyaan untuk menilai kesesuaian kandidat dengan kebutuhan perusahaan. Pada artikel ini, Anda akan mengetahui informasi tentang pertayaan tentang perekrutan karyawan, cara menyeleksi karyawan sesuai kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam proses Tahapan Seleksi dalam Perekrutan Karyawan? 10 Pertanyaan Wawancara Kerja dan TujuannyaTantangan Apa Saja yang Dihadapi saat Perekrutan Karyawan? Bagaimana Tahapan Seleksi dalam Perekrutan Karyawan? Dalam proses perekrutan karyawan, ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cocok kandidat dengan kebutuan memahami tahapan seleksi dalam perekrutan, berikut pembahasannya. 1. Perusahaan mengiklankan lowongan kerja Tahap pertama yang dilakukan perusahaan dalam perekrutan karyawan adalah mempublikasikan informasi lowongan kerja yang dibutuhkan. Perusahaan memiliki banyak opsi untuk publikasi, bisa melaui website perusahaan atau situs lowongan kerja. 2. Penerimaan dan seleksi berkas atau CV Setelah menyebarkan informasi lowongan kerja, para pencari kerja akan melamar dengan menyertakan surat lamaran, curriculum vitae CV, portofolio, dan syarat lain yang dibutuhkan. Tugas perusahaan selanjutnya adalah menyeleksi kandidat berdasarkan berkas yang dikirim. 3. Tes penerimaan Tahap berikutnya, perusahaan perlu menyelenggarakan tes penerimaan bagi kandidat yang terpilih pada tahapan seleksi berkas. Tes yang dilakukan umumnya meliputi tes kemampuan dan bakat, tes tertulis, dan tes psikologi. 4. Wawancara kerja Ini adalah tahapan paling krusial untuk memperdalam informasi yang tertulis pada CV. Biasanya, tahapan wawancara kerja terdiri dari dua bagian, wawancara dengan bagian HR atau personalia dan wawancara dengan pimpinan departemen atau user. Pada tahapan ini, pewawancara harus menyiapkan pertanyaan tentang perekrutan karyawan secara baik dan detail. Manfaatkan tahapan ini sebaik-baiknya agar tidak salah memilih kandidat. 5. Evaluasi medis Setelah perusahaan memilih kandidat terbaik, langkah selanjutnya adalah melakukan tes medis atau medical check-up. Evaluasi medis ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan calon karyawan dan menjadi tahapan terakhir sebelum penawaran kerja. 6. Penawaran kerja Setelah semua tahapan berhasil dilewati oleh calon karyawan, perusahaan akan mengirimkan penawaran kerja yang meliputi kontrak hak dan kewajiban, besaran gaji yang diterima, fasilitas yang didapatkan, serta informasi penting lain sebelum calon karyawan resmi bekerja. Dalam proses wawancara, banyak pelamar akan merasa gugup. Namun, tahukah Anda bahwa tak sedikit pula para HR dan user yang juga gugup saat melakukan proses bertanya kepada calon karyawan. Rasa gugup tersebut lebih kepada ekspektasi dan realitas kandidat yang akan dihadapi. Beberapa bahkan merasa bingung pertanyaan apa yang akan ditanyakan pada sesi wawancara. Umumnya, 10 pertanyaan tentang perekrutan karyawan ini sering ditanyakan oleh perekrut. 1. Ceritakan tentang diri Anda Umumnya, pertanyaan ini digunakan sebagai pertanyaan tentang perekrutan karyawan pertama untuk mengenal kandidat. Pertanyaan ini juga bisa menjadi informasi berharga bagi perekrut karena kandidat akan menjelaskan background pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, dan kemampuan yang dikuasai. 2. Apa kelebihan Anda? Anda bisa memberikan pertanyaan ini kepada kandidat untuk mengetahui seberapa kompeten dia dengan posisi yang dibutuhkan. Selain itu, apakah ada kelebihan lain yang dimiliki kandidat untuk menambah nilai tertentu yang bisa kandidat berikan bagi perusahaan. 3. Apa kelamahan Anda? Berbading terbalik dengan pertanyaan tentang perekrutan karyawan sebelumnya, pertanyaan ini lebih menekankan kepada seberapa jauh kandidat mengenal dirinya. Pada dasarnya, jangan hanya terpaku pada kelemahan yang dimiliki kandidat, tapi gali lebih jauh lagi bagaimana kandidat mengatasi kelemahan tersebut. 4. Apa yang membuat Anda tertarik melamar ke perusahaan ini? Dalam melamar lowongan kerja, banyak kandidat yang memang membutuhkan pekerjaan tersebut dan memiliki impian untuk bekerja di perusahaan Anda. Namun, tak sedikit pula pelamar kerja yang hanya iseng untuk coba-coba melamar. Untuk itu, pertanyaan ini bisa menjadi landasan Anda untuk mengetahui motivasi pelamar untuk bekerja di perusahaan Anda. 5. Apa rencana Anda 5 tahun ke depan? Jika Anda membutuhkan karyawan yang loyal terhadap perusahan, Anda bisa menanyakan pertanyaan ini. Dalam 5 tahun ke depan, bagaimana rencana calon karyawan, apakah impian atau goals yang ingin ia capai sesuai dengan tujuan perusahaan atau tidak. 6. Kenapa keluar dari perusahaan sebelumnya? Tanyakan pertanyaan tentang perekrutan karyawan ini untuk mengetahui alasan kandidat berhenti atau resign dari perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya. Sebaiknya, jangan mengintervensi terlalu berlebihan agar karyawan bisa menjawab dan menceritakannya secara jujur. 7. Bagaimana cara Anda menghadapi tekanan? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik calon karyawan dalam manajemen dirinya terkait tekanan pekerjaan. Bila posisi yang dibutuhkan memang memiliki tingkat tekanan yang tinggi, ceritakan juga ke kandidat agar Anda tahu bagaimana respons dia terhadap pekerjaan yang akan dihadapi saat diterima. 8. Kapan Anda bisa mulai bekerja? Jika Anda membutuhkan calon karyawan untuk bekerja secepatnya, tanyakan pertanyaan ini. Selain bertujuan untuk mengetahui kapan waktu terbaik dia bisa bergabung, pertanyaan ini juga memiliki fungsi untuk mengetahui semangat dan motivasi calon karyawan. 9. Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai? Setiap perusahaan memiliki lingkungan kerja yang berbeda-beda. Tidak semua karyawan bisa cocok dengan semua gaya atau lingkungan kerja. Oleh karena itu, Anda bisa menanyakan pertanyaan ini untuk mengetahui gaya bekerja calon karyawan. 10. Berapa gaji yang Anda harapkan? Setelah menggali informasi terkait kualifikasi, kemampuan, dan sifat calon kandidat, Anda bisa menutup sesi wawancara dengan menanyakan seberapa besar gaji yang diharapkan. Pertanyaan ini bertujuan untuk menyesuaikan slot gaji yang disediakan dengan besaran gaji yang kandidat harapkan. Bila kandidat memiliki kualifikasi yang sangat sesuai dengan kriteria perusahaan, tetapi menghendaki gaji yang lebih besar, tak ada salahnya untuk menerimanya dengan beberapa catatan pada masa uji coba atau probation. Tantangan Apa Saja yang Dihadapi saat Perekrutan Karyawan Dalam proses perekrutan, tak jarang perusahaan menemukan tantangan dan kesulitan. Selain harus mendapatkan calon karyawan yang sesuai kebutuhan, perekrut juga harus memiliki strategi tepat untuk mempertahankan baru-baru ini ada fenomena banyak karyawan yang mengundurkan diri di Amerika Serikat. Data Job Openings and Labor Turnover Survey JOLTS menunjukkan, Amerika Serikat mencatat rekor tebaru dengan 4,3 juta orang memilih berhenti bekerja pada Agustus 2023. Apakah fenomena tersebut bisa terjadi di Indonesia? Kemungkinan itu selalu ada. Oleh karena itu, perusahaan harus mengetaui tantangan yang dihadapi saat perekrutan karyawan dan solusinya. 1. Menemukan kandidat sempurna adalah tantangan utama proses perekrutan Solusinya, jangan terlalu berekspektasi terhadap calon karyawan. Bila berekspektasi berlebihan justru bisa menjadi backfire yang membuat perusahaan sulit mencari karyawan untuk bekerja. Sebaiknya, sediakan program pelatihan atau pendidikan untuk karyawan baru agar mereka makin mahir dan memiliki kemampuan yang diharapkan. 2. Tidak semua offering letter diterima calon karyawan Pada era disruspi seperti sekarang, persaingan dalam perekrutan karyawan menjadi semakin ketat. Perusahaan perlu bersaing dengan perusahaan lain untuk memberikan penawaran terbaik yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi kandidat. Untuk itu, jangan berharap semua offering letter atau surat penawaran kerja yang perusahaan tawarkan langsung diterima oleh karyawan. Sebaiknya, manfaatkan proses negosiasi untuk menemukan titik tengah antara kedua belah pihak. Ya, ketiga hal ini menjadi masalah klasik dalam proses perekrutan karyawan baru. Perusahaan perlu mencari solusi praktis agar proses perekrutan menjadi menyenangkan. Salah satu jawabannya adalah bekerja sama dengan penyedia solusi perekrutan cerdas, seperti merupakan platform rekrutmen terbaik untuk perusahaan cerdas yang membantu menangani tugas rekrutmen yang memakan waktu dan berulang. Dengan GrabJobs, perusahaan hanya perlu memposting lowongan kerja ke berbagai job board dengan satu kilk. Kemudian, informasi lowongan pekerjaan secara otomatis akan diposting di lebih dari 20 job boards, termasuk juga bisa memanfaatkan teknologi Interview Chatbots untuk mengotomatiskan proses penyaringan dan penilaian kandidat di tahap pertama. Untuk proses wawancara, GrabJobs juga menyediakan fitur Penjadwalan Wawancara Otomatis dan Interview Video untuk meningkatkan kehadiran pelamar saat adalah platform automasi rekrutmen yang menyediakan fitur Applicant Tracking System yang intuitif dan mudah mengetahui lebih banyak manfaat GrabJobs bagi perusahaan, Anda bisa mengunjungi laman Semoga membantu Anda dalam proses perekrutan karyawan. Alek Kurniawan Alek is a professional content writer with 5+ years experience in the content industry. He is a former journalist passionate about writing on different topics such as technology, recruitment, lifestyle and travel. “The future depends on what you do today” from Mahatma Gandhi is one of his favorite quotes. Read more GrabJobs is trusted by 20,000+ employers to hire fast. Hire Staff in Minutes! Create a free account in just 2 your first job posted today! Recently Published
7 minutos para ler Assim como um filme precisa de um roteiro para que a produção aconteça de acordo com o planejado, uma empresa também deve seguir um planejamento quando se trata da contratação de novos colaboradores. Montar um questionário de recrutamento e seleção não é algo que precisa ser complexo, além de ser fundamental devido ao seu cunho estratégico. Um guia estruturado fará grande diferença na hora de escolher um profissional talentoso. Neste artigo, falaremos sobre a importância de elaborar um roteiro para o melhor andamento das entrevistas de recrutamento e seleção de funcionários, mas também apresentaremos alguns exemplos de perguntas que podem ser inseridas no roteiro! Vamos lá! A elaboração do roteiro de entrevistas e a importância do questionário O roteiro de entrevistas tem como principal objetivo buscar informação sobre uma pessoa até então desconhecida. Entender com mais clareza quais são as experiências da vida profissional de um indivíduo é a meta do recrutador que precisa preencher uma vaga. Para isso, são analisadas não só as qualificações, mas também o diálogo comunicação, os pontos fortes e os fracos dos candidatos. A partir disso, serão verificados os tópicos para ver se eles atendem às necessidades da empresa naquele momento. Unir a técnica e a prática ajuda a ter maior eficácia no processo. Por isso que preparar um roteiro de entrevistas é essencial para aumentar as chances de encontrar o profissional mais adequado às necessidades da empresa. O bom roteiro também é responsável por ajudar o recrutador a conduzir a entrevista, otimizando o seu tempo e o seu trabalho. Além disso, o documento serve de base para que a conversa flua e o avaliador consiga obter informações valiosas para o negócio. As principais perguntas para um questionário de recrutamento e seleção Cada empresa tem as suas especificidades de mercado, como estilo de contratação. Logo, as perguntas variarão de um questionário para outro. No entanto, algumas questões são essenciais a empresas de qualquer porte ou segmento. Confira quais são elas a seguir! Por que deixou o seu último emprego? Independentemente de quais circunstâncias levaram uma pessoa a deixar um emprego, o recrutador precisa observar a atitude positiva do profissional em relação a tal experiência. O candidato que menciona problemas graves e conflitos com superiores ou colegas, geralmente, não é a melhor opção. Afinal, ele poderá fazer a mesma coisa se deixar a sua empresa e estiver em uma outra entrevista de emprego. Por que você deve ser contratado? Essa pergunta já é tradicional nos processos seletivos e, provavelmente, você já deve tê-la feito. No entanto, é importante destacá-la, pois é justamente nesse momento que o recrutador consegue identificar o quanto o candidato pesquisou sobre a vaga. Por meio da questão, é possível, inclusive, medir o interesse pela oportunidade, afinal, somente um candidato que, de fato, deseja trabalhar na empresa saberá respondê-la. Tenha atenção a respostas genéricas e prontas e saiba qual a exigência para ocupar aquela posição a fim de escolher o candidato que sairá na frente. Quais são os seus hobbies? O que você gosta de fazer em seu tempo livre? Em uma era em que as habilidades interpessoais são tão importantes quanto as competências técnicas, vale a pena conhecer não só o profissional, mas também a pessoa que está na sua frente. A pergunta sobre os hobbies visa a compreender as habilidades sociais do candidato. Por exemplo, pessoas que gostam de ler, viajar, encontrar os amigos, ir ao cinema, ou mesmo que têm interesse em assistir a séries e filmes, geralmente, são mais interessantes do que aquelas que não gostam de nada e só focam no trabalho. Você contratará um ser humano e não um robô, logo, a pergunta o ajudará a conhecer o candidato como um todo e a prever como será o relacionamento interpessoal com a equipe na qual ele será inserido. O que você tem de interessante como profissional, mas não está especificado no seu currículo? Essa é outra questão interessante para incluir em seu questionário de recrutamento e seleção. Geralmente, os candidatos vão preparados para entrevistas apenas para reforçar informações que já estão em seus currículos. No entanto, é aí que a sua percepção entra — é fundamental observar como aquele profissional se diferencia de outros. Solicitar uma informação que está fora do currículo o ajudará também a ter uma resposta mais espontânea. Assim, você consegue analisar a capacidade de autoconhecimento do candidato e também a maneira como ele trabalha. Em algumas ocasiões, dados relevantes podem ser apresentados, como a capacidade de liderança, o que demonstra proatividade. Agora, se o candidato não consegue responder à questão, é bem provável que ele não tenha algo a agregar à empresa. O que você sabe sobre a nossa empresa? O que o atrai nela? Uma pergunta também tradicional, mas de suma importância na hora de elaborar um questionário de recrutamento e seleção, testa o conhecimento do candidato a respeito da empresa. É importante verificar se a pessoa sabe quais são os produtos, os serviços, a imagem da marca, o posicionamento, a reputação e o histórico da empresa. São informações que já estão no site da companhia e, em uma rápida busca, é possível encontrar também dados em grandes portais, dependendo da relevância de mercado da empresa. Tal conhecimento mostra a preocupação do candidato em, de fato, conseguir uma posição na companhia. Outra questão interessante visa a descobrir o que atraiu o candidato para aquela oportunidade. É bem provável que uma boa parte diga que são os valores da empresa, portanto, enriqueça a conversa e peça a ele para exemplificar a resposta. Com certeza, o bom candidato terá um insight e fará isso de maneira mais espontânea. Qual foi o maior desafio da sua carreira até o momento? Quer conhecer um bom profissional? Pergunte-o sobre os desafios enfrentados por ele em sua carreira. Para aqueles que se candidatam a cargos juniores, sem muita experiência, o desafio pode estar atrelado à vida acadêmica, a uma experiência em estágio ou, até mesmo, a uma situação da vida que o ajudou como profissional. O importante não é conhecer apenas o desafio, mas entender como aquela pessoa enfrentou determinada situação. Isso é fundamental para recrutadores que querem saber sobre a capacidade de resiliência de um candidato, algo crucial no mercado moderno. Para garantir uma entrevista mais estratégica, produzir um questionário de recrutamento e seleção com qualidade, além de contar com tecnologias de triagem de currículo, pode ajudá-lo a escolher os candidatos mais alinhados às necessidades da sua empresa. E então, gostou do artigo? Que tal compartilhá-lo nas suas redes sociais? Assim, os profissionais da área terão maior qualidade na hora de entrevistar potenciais candidatos para as suas vagas!
Bagi kamu fresh graduate proses wawancara kerja atau job interview bisa menjadi stage bikin gugup, benar gak? Gak memiliki pengalaman atau gambaran proses memasuki ruangan interview kerja, berikut ini lho deretan tips wawancara kerja agar keterima. Ada beberapa tips wawancara kerja yang bisa kamu lakukan agar dapat keterima di perusahaan incaran mu. Salah satu tips menjawab pertanyaan saat wawancara yang terbukti efektif adalah dengan mempelajari cara menjawab pertanyaan wawancara dengan benar tanpa terbata-bata. Jangan sampai biaya untuk merawat atau memperbaiki mobilmu justru menguras tabungan. Manfaatkan asuransi mobil syariah agar kamu terjamin dari tagihan dari bengkel. Asuransi mobil syariah memberimu jaminan ganti rugi dengan tetap mengedepankan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan syariat. Untuk membuat wawancara kamu lancar, berikut 35 contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja dengan tepat. Contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara seputar data pribadiContoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja seputar pengalaman kerja dan keterampilanCont0h dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja seputar negosiasi gajiTips wawancara kerja biar bisa lolosPertanyaan seputar contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja Contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara seputar data pribadi Pertanyaan saat wawancara kerja biasanya dibuka dengan data pribadi. Kamu harus bisa menjelaskan data pribadi kamu dengan lancar demi menimbulkan kesan percaya diri dan profesional. 1. Ceritakan tentang diri Anda? Kandidat “Nama Saya Rizki Aditya. Saya alumni Desain Interior dari Institut Teknologi Bandung. Saat ini saya bekerja di PT Daun Hijau Studio sebagai desainer. Saya bekerja di perusahaan tersebut sejak July 2017.” 2. Mengapa Anda memilih jurusan desain interior? Kandidat “Saya menyadari bahwa saya menyukai desain interior sejak sekolah menengah pertama. Dengan kuliah di jurusan Desain Interior, saya tentu akan menambah wawasan dan pengetahuan saya tentang desain interior Selain itu, saya belajar di jurusan tersebut dengan hati senang karena memang sesuai dengan minat dan keinginan saya. 3. Bagaimana cara Anda membayar kuliah? Kandidat “Sebagian besar biaya kuliah saya dibiayai orang tua. Namun, saya juga ikut meringankan beban orang tua saya dengan bekerja freelance desain. 4. Apakah Anda memiliki rencana melanjutkan pendidikan? Kandidat “Ya, rencananya dalam 1 sampai dua tahun mendatang, jika ada kesempatan saya ingin meneruskan ke jenjang S2. Dengan kuliah S2, wawasan dan pengetahuan saya akan meningkat yang otomatis akan meningkatkan karier saya. 5. Selain pendidikan formal, apakah Anda memiliki keterampilan lain? Kandidat “Ya. Saat kuliah saya pernah mengikuti kursus bahasa asing. Selain itu, saya juga pernah mengikuti pelatihan dasar digital marketing. Saya juga mampu mengoperasikan komputer dengan berbagai program, seperti MS Words, MS Excell, MS Power Point, Photoshop, Computer-aided-design CAD, Color Wheels, Auto Desk Revit dan masih banyak lagi” 6. Apa makna pekerjaan buat Anda? Kandidat “Bagi saya, pekerjaan bukan semata-mata untuk mencari uang. Namun, bagaimana saya bisa melakukan yang terbaik sehingga dapat memberikan berkontribusi bagi kemajuan diri dan kemajuan perusahaan.” Contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja seputar pengalaman kerja dan keterampilan Pertanyaan seputar pengalaman dan keterampilan kerja biasanya ditujukan untuk mengetahui tujuan kariermu, bagaimana cara kamu bekerja, loyalitas, serta seberapa besar kontribusi yang akan kamu berikan kepada perusahaan. Dari jawaban yang kamu sampaikan, pewawancara kerja dapat menilai apakah kamu merupakan kandidat terbaik atau bukan untuk posisi yang sedang dilamar. 7. Berapa banyak bahasa asing yang sudah Anda kuasai? Kandidat “Saya menguasai dua bahasa asing.” 8. Bisakah Anda menyebutkan bahasa asing yang sudah Anda kuasai dan tingkatannya Kandidat “Saya menguasai dua Bahasa asing yakni Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Bahasa Inggris saya sudah pada tingkat fasih atau mahir, sedangkan Bahasa Mandarin saya masih dalam tahap sedang atau intermediate” 9. Apa kelebihan dan kekurangan Anda? Kandidat “Kelebihan saya adalah bisa bekerja sendiri atau dalam tim, mudah beradaptasi, suka belajar, dan pekerja keras. Kekurangan saya adalah kurang mendetail. Namun, saya berusaha mengatasi kekurangan saya dengan mencatat setiap detail yang dibutuhkan terkait pekerjaan saya. 10. Apakah Anda hubungan yang baik dengan rekan kerja itu penting? Kandidat “Ya, menurut saya hubungan baik dengan rekan kerja itu penting agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Namun, harus tetap bisa membedakan antara teman dan hubungan profesional agar tidak tercampur. 11. Apakah Anda lebih senang bekerja dalam tim atau seorang diri? Kandidat “Saya cukup fleksibel dalam hal cara bekerja, saya bisa bekerja seorang diri atau dalam tim. Tetapi jika dibutuhkan saya bisa bekerja dalam tim maupun seorang diri.” 12. Jika Anda diharuskan bekerja di dalam tim, posisi apa yang akan Anda pilih? Kandidat “Saya lebih suka bekerja di bagian operasional. Dengan bekerja pada bagian operasional saya jadi mengerti proyek yang dikerjakan butuh waktu berapa lama, butuh berapa sumber daya, dan membuat timeline pekerjaan dengan detail. 13. Bisakah Anda bekerja di bawah tekanan? Kandidat “Ya. Selama ini saya mampu bekerja di bawah tekanan. Hal ini terbukti dalam proyek desain yang telah saya selesaikan dalam waktu yang sempit atau banyaknya permintaan revisi dari pihak klien. 14. Bagaimana sikap Anda terhadap kritik yang ditujukan kepada Anda? Kandidat “Saya akan mendengarkan kritik yang memang benar-benar objektif dan sifatnya membangun. Untuk kritik yang sifatnya menjatuhkan untuk diri saya, saya berusaha untuk mendengarnya. 15. Menurut Anda, orang seperti apakah yang sulit diajak kerja sama? Kandidat “Menurut saya orang yang sulit diajak bekerja sama adalah orang yang tidak mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak mau mematuhi peraturan yang ada.” 16. Apabila bawahan Anda melakukan kesalahan, apa yang Anda lakukan? Kandidat “Kesalahan adalah hal yang normal dalam pekerjaan asal tidak diulangi kembali di kemudian hari. Langkah yang saya lakukan adalah dengan memberikan arahan cara menyelesaikan masalah dengan benar. Setelah itu, saya akan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk memperbaiki pekerjaannya tersebut. 17. Apa yang akan Anda lakukan jika salah satu bawahan kamu mengeluhkan masalah pribadi mereka. Kandidat “Saya berusaha untuk dapat menjadi pemimpin yang dapat dipercaya oleh bawahan saja. Cara yang bisa saya lakukan adalah dengan menjadi kolega yang baik yang dapat diajak berdiskusi baik masalah kerja dan masalah pribadi. Tentu untuk masalah pribadi terdapat batasan-batasan yang harus dipatuhi. Dari pengalaman saya, mereka pada umumnya hanya butuh teman untuk mendengarkan masalah mereka tanpa mengadilinya.” 18. Apa yang akan Anda lakukan ketika Anda menghadapi masalah besar dalam pekerjaan Anda? Kandidat “Saya akan mencoba berpikir jernih dan mencari akar permasalahan untuk dapat diselesaikan dengan baik. Setelah mendapatkan solusi, saya akan menjalankan solusi tersebut dengan baik. Saya juga akan mencari tindakan pencegahan agar masalah tersebut tidak datang kembali. 19. Mengapa Anda pindah kerja dari perusahaan sebelumnya? Kandidat “Saya ingin mendapatkan kesempatan dan karier yang lebih baik dari perusahaan sebelumnya.” 20. Apa halangan tersulit yang Anda temukan pada pekerjaan sebelumnya? Kandidat “Halangan tersulit dari pekerjaan sebelumnya adalah belum ada peraturan yang jelas mengenai jam kerja di kantor lama saya. Jadi saya dapat bekerja sampai tengah malam ketika klien menghubungi” 21. Apakah Anda pernah bolos bekerja? Kandidat “Saya belum pernah bolos bekerja.” 22. Apakah Anda bersedia jika harus bekerja lembur? Kandidat “Ya, saya bersedia. Itu tidak masalah bagi saya.” 23. Apa yang membuat Anda tertarik bekerja di perusahaan kami? Kandidat “Perusahaan ini menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang Pendidikan dan pengalaman saya. Saya harap, saya dapat berkontribusi dalam memajukan perusahaan dan meningkatkan karier saya.” 24. Seberapa baik Anda mengenal perusahaan kami? Kandidat “Saya cukup mengenal perusahaan ini karena cukup terkenal dalam industri desain interior dan banyak kolega saya yang membicarakan tentang perusahaan ini.” 25. Menurut Anda, apa yang membuat perusahaan kami berbeda dengan perusahaan sejenis lainnya? Kandidat “Menurut pengetahuan saya, perusahaan ini menawarkan jasa desain interior yang berkualitas. Perusahaan ini juga memberikan karyawannya fasilitas yang lebih baik dari beberapa perusahaan lain.” 26. Jelaskan rencana Anda untuk lima tahun ke depan? Kandidat “Jika saya diterima di perusahaan ini, saya berencana untuk bisa menjadi manajer yang dapat memimpin para desainer interior. Setelah itu, saya akan berusaha untuk menjadi manajer yang dapat dipercaya. 27. Apakah Anda siap jika menerima tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar? Kandidat “Ya, saya siap. Saya harus selalu siap untuk mendapatkan tanggung jawab dan kepercayaan yang lebih besar agar saya dapat terus belajar menjadi karyawan dan pribadi yang lebih baik lagi. 28. Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai? Kandidat “Saya menyukai lingkungan kerja yang suportif kepada semua pegawai, memiliki standar operasional prosedur SOP yang jelas, dan lingkungan yang aktif serta optimis. 29. Apakah Anda bersedia ditempatkan di cabang lain di luar kota? Kandidat “Jika memang diperlukan di luar kota saya bersedia. Namun, saat ini saya memang lebih memilih untuk bekerja di kota ini jika bisa.” 30. Apakah Anda bersedia untuk menjalani masa uji coba atau probation selama tiga bulan? Kandidat” Saya bersedia untuk menjalani masa uji coba atau probation selama waktu yang dibutuhkan yakni tiga bulan” Lindungi keuanganmu dari pengeluaran yang terlalu membebani dengan santunan tunai dari asuransi penyakit kritis. Dengan adanya proteksi dari asuransi penyakit kritis, tabungan dan investasimu tetap aman. Cont0h dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja seputar negosiasi gaji Pertanyaan seputar gaji biasanya diajukan pada akhir wawancara kerja. Jumlah pertanyaannya tidak banyak, namun berfokus pada berapa besar gaji yang kamu minta. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan wawancara seputar topik gaji yang kamu bisa pelajari. 31. Berapa gaji Anda sekarang? Kandidat “Saya memiliki gaji pokok sebesar Rp5 juta. Ditambah tunjangan dan bonus bulanan, total gaji saya adalah Rp6 juta.” 32. Berapa gaji yang Anda harapkan untuk posisi ini? Kandidat “Saya berharap mendapatkan gaji sebesar Rp9 juta.” 33. Apakah besaran gaji yang Anda harapkan bisa di negosiasi? Kandidat” Ya, saya bersedia untuk melakukan negosiasi gaji. 34. Saat ini perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan gaji Anda sebesar Rp9 Juta, perusahaan hanya bisa memberikan gaji di angka Rp7,5 juta untuk gaji pokok dan Rp8,5 juta untuk gaji keseluruhan. Apakah Anda bersedia? Kandidat “Ya, saya setuju?” 35. Apakah ada pertanyaan untuk kami? Kandidat “Ya, saya memiliki pertanyaan untuk perusahaan ini, Saya ingin menanyakan jam kerja dan standar operasional prosedur SOP kerja yang terdapat di perusahaan ini.” Tips wawancara kerja biar bisa lolos Contoh pertanyaan wawancara di atas tentu bisa menjadi modal pembelajaran yang berharga supaya kamu bisa percaya diri saat menjalani wawancara pekerjaan nanti. Namun selain menjawab pertanyaan kerja, ada juga beberapa hal yang harus kamu persiapkan sebelum menjalani wawancara kerja. Berikut ini beberapa tips interview kerja yang kamu bisa pedomi. Berpakaian rapih dan menarik Salah satu tips menghadapi wawancara agar sukses adalah dengan berpenampilan rapi dan menarik. Setiap industi punya ketentuan tersendiri dalam berpakaian. Sebagai contoh jika kamu melamar di industri perbankan ada baiknya kamu memakai kemeja, celana bahan, dan sepatu untuk pria, kemeja dan blouse, rok, serta sepatu hak untuk wanita. Memahami profil perusahaan Tips wawancara berikutnya adalah dengan memahami profil perusahaan. Pada saat wawancara, kamu dinilai tidak hanya dari kemampuan dan kecocokan kamu dengan perusahaan, tetapi perusahaan juga menilai seberapa besar kamu mengetahui tentang profil perusahaan. Kamu bisa mencari informasi tentang perusahaan yang kamu lamar dengan melihat website, sosial media, dan jika ada media yang membahas perusahaan tersebut. Informasi yang harus kamu pahami adalah seputar visi dan misi perusahaan, latar belakang, produk atau jasa yang ditawarkan atau tentang perkembangan perusahaan. Nah, dalam proses wawancara, kamu juga bisa menanyakan hal-hal terkait informasi perusahaan. Memahami deskripsi dan posisi pekerjaan yang kamu lamar Tips persiapan wawancara selanjutnya adalah dengan memahami posisi dan deskripsi pekerjaan. Dengan mengetahui deskripsi pekerjaan yang kamu lamar, kamu jadi mengetahui cara menjawab pertanyaan yang akan ditanyakan oleh HRD seputar pekerjaan. Menyiapkan catatan singkat mengenai latar belakang dan pengalaman kerja kamu Tips wawancara berikutnya adalah dengan menyiapkan catatan singkat untuk wawancara. Catatan singkat tersebut dapat berupa informasi pengalaman dan latar belakang kamu. Kamu akan jauh lebih matang dalam menghadapi wawancara ketika sudah membuat ringkasan-ringkasan mengenai apa yang harus dijawab saat wawancara. Selain itu, kamu juga bisa menulis pengalaman berorganisasi, pengalaman magang serta keterampilan kamu. Menyiapkan dokumen Tips wawancara kerja berikutnya adalah dengan menyiapkan dokumen penting. Beberapa dokumen penting yang harus kamu siapkan adalah fotokopi Ijazah, CV, transkrip nilai, foto, portofolio, dan dokumen lainnya sesuai instruksi dalam email ataupun telepon. Jangan lupa untuk membawa alat tulis juga, ya. Latihan menjawab pertanyaan wawancara Tips wawancara lainnya dengan melakukan latihan wawancara di hari-hari sebelumnya. Setelah semua persiapan di atas dilakukan, ada baiknya kamu melakukan latihan wawancara, agar wawancara kamu dapat berjalan dengan lancar. Caranya bisa dilakukan di depan kamera atau di depan cermin, perhatikan gestur dan cara kamu menjawab pertanyaan, apakah masih gugup atau tidak? Jika masih gugup kamu perlu melakukan latihan sampai cara menjawab pertanyaan wawancara sudah lancar. Kamu juga bisa mengajak teman atau saudara untuk menjadi perekrut saat latihan wawancara. Nah, itulah 35 contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja serta tips mempersiapkan penampilan diri agar kamu bisa lolos. Dengan beberapa tips di atas, kamu diharapkan dapat menjalani wawancara dengan lancar dan berpeluang lebih tinggi mendapatkan posisi yang diharapkan. Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan lainnya sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal! Pertanyaan seputar contoh dan cara menjawab pertanyaan wawancara kerja Wawancara kerja adalah salah satu bagian dari proses rekrutmen dan seleksi calon karyawan. Tahapannya dengan tanya jawab antara pihak perusahaan HRD atau CEO dengan kandidat. Pewawancara, yaitu HRD atau CEO, akan menanyakan sejumlah hal dengan beberapa bagian yaitu mengenai informasi pribadi, pengetahuan kandidat tentang perusahaan dan posisi yang dilamar, serta soal negosiasi gaji. Perlindungan finansial dari asuransi penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Manfaat asuransi akan menanggung tagihan dan/atau memberimu ganti rugi atas kerusakan harta pribadi sesuai kesepakatan di dalam polis asuransi yang dipilih.
pertanyaan diskusi tentang rekrutmen dan seleksi