SEMESTERGENAP. A. PERTEMUAN 1 : Semangat menuntut ilmu B. PERTEMUAN 2 : Membaca Q. S. AL taubah : 105 C. PERTEMUAN 3 : Sumber hukum islam D. PERTEMUAN 4 : Presentasi
Berikut contoh soal PAI kelas X Semester dua K13 dan kunci jawabannya, dimulai dari soal nomor 61 untuk siswa SMA/SMK/MA/MAK/Sederajat. 61. Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yang di tekankan di sisi Allah adalah dalam bidang . a. ilmu agama b. ilmu biologi c. ilmu sosial d. ilmu akhlak e. ilmu matematika Jawaban: a 62.
1809 Rangkuman PAI Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban menuntut ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib. Baik untuk laki - laki maupun perempuan. Perintah pertama yang diberikan kepada Nabi Muhammad juga adalah kita harus membaca atau belajar. . "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
KelasX Semangat Menuntut Ilmu Mencari atau menuntut ilmu dalam pandangan Islam merupakan suatu kewajiban Sebab dengan ilmulah seseorang akan bisa mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak harus dikerjakan Seseorang yang bekerja atas ilmu atau pengetahuan yang dimiliki pasti.
Adapunisi BAB yang ada di dalam buku k13 pendidikan agama katolik kelas 12 yaitu terdiri dari 5 BAB dan dari kelima BAB tersebut sudah memuat materi semester 1 dan semester 2. Baiklah untuk lebih jelasnya mengenai susunan yang terdapat di dalam buku siswa atau buku guru k13 pendidikan agama katolik kelas 12 revisi 2018, maka di bawah ini info
suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti artinya.
Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 10Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 10Kewajiban Menuntut IlmuHukum Menuntut IlmuKeutamaan Orang yang Menuntut IlmuRangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 10Pada kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 9 Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah Saw. di MadinahPada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 10 Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi mari disimak!Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 10Nikmatnya Mencari Ilmu dan Indahnya Berbagi PengetahuanMemahami Makna Menuntut Ilmu dan Menuntut IlmuMenuntut ilmu dalam agama Islam hukumnya adalah wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah Saw. adalah perintah untuk membaca atau tersebut tertuang dalam al-Alaq ayat Menuntut IlmuHukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi dua bagian, yaituFardu Kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Contohnya ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu eksakta, dan Ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi. Seperti ilmu ibadah, ilmu mengenal Allah Swt. dan Orang yang Menuntut IlmuAda beberapa keutaman dalam menuntut ilmu, yaituDiberikan derajat yang tinggi oleh Allah pahala yang besar di hari kiamat sedekah yang paling utama dari seorang ahli utama dari salat seribu pahala seperti orang yang sedang oleh malaikat pembawa menuju Al-Quran tentang Ilmu ayat al-Quran tentang ilmu pengetahuan yaitu at-Taubah ayat hukum tajwidnyaSedangkan kandungan ayat tersebut adalah betapa pentingnya dalam agama Islam untuk menuntut ilmu Saw. bersabda yang artinya “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah Saw. bersabda, Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. Ibu Najar.Rasulullah Saw juga mengingatkan kepada kita bahwa tugas kita adalah mempelajari agamanya, mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan ilmu tersebut kepada yang belum tentang Mencari Ilmu dan kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah iniLatihan Soal PAI Kelas 10 Bab 10Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya Juga Rangkuman Materi PAI Kelas 10 Bab 16 votesArticle Rating
Menuntut Ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim. Bahkan Nabi Muhammad saw. mengibaratkan andaikan Ilmu itu berada di negeri yang jauh, tetap mesti kita perjuangkan. Di Indonesia masih banyak daerah yang terbelakang dan membuat anak-anaknya harus menempuh jarah puluhan kilometer dengan berjalan kaki untuk sampai kesekolah. belum lagi dengan medan tanah yang terjal namun terkadang sangat licin kala hujan, bahkan beberapa daerah mengharuskan teman-teman kita dipelosok tanah air itu untuk menyebrang aliran sungai yang cukup deras. Mengetahui hal itu, baiknya kita bersyukur kepada Allah Swt. karena kita tidak perlu melewati segala kesulitan itu, bentuk rasa syukur kita harus ditunjukkan dalam semangat belajar yang tinggi, gigih dan ulet, juga kejujuran yang utama. Jadilah anak Indonesia yang berkualitas. Carilah ilmu, karena yang ilmu akan menjaga kita. Ali Bin Abi Thalib pernah berkata yang kurang lebih begini artnya ” harta harus kamu jaga, sedangkan Ilmu akan menjaga mu, harta akan habis jika diberikan, sedangkan ilmu akan bertambah jika dibagikan” UKBM PAI BAB Menuntut Ilmu dapat diunduh di sini. Post navigation
Pada postingan artikel kali ini akan memberikan materi tentang Nikmatnya Mencari Ilmu dan Berbagi Pengetahuan yang merupakan materi dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI Kelas 10 Semester 2 A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaannya 1. Kewajiban Menuntut Ilmu Mencari ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam. Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-lakii maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan menyebut nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” al-Alaq/961-5 Kewajiban mencari ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam mencari ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan. Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai hamba abid. Untuk menjadi khalifah yang sukses, maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan keimanan tertinggi kepada Allah Swt. dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas. Mencariilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan bahwa mencari ilmu iltu dimulai sejak buaian hingga liang lahad. 2. Hukum Menuntut Ilmu Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fadu kifayah dan fardu ain. a. Fardu Kifayah Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya. b. Fardu Ain Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya. 3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan keutamaan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Di antara keutamaan-keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al-Mujadillah/5811 b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami c. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah d. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami e. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu ªarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majah f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga.” Muslim dan Ahmad Baca Juga Sejarah Perjuangan Dakwah Rasulullah di Madinah B. Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang Ilmu Pengetahuan at-Taubah/9122 a. Lafal Ayat dan Artinya وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ Artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” c. Kandungan Ayat Dalam ayat ini, Allah Swt. menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan. Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. Ibnu Najar Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, serta mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah saw. telah bersabda yang Artinya “Dari Abdullah bin Amru, sesungguhnya Nabi saw. bersabda; “Sampaikanlah olehmu apa-apa yang telah kamu peroleh dariku walaupun hanya satu ayat al-Qur’an”. Bukhari Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama, tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan kemaksiatan, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik dan dapat menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian umat Islam menjadi umat yang baik, sejahtera dunia dan akhirat. Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan bila ada orangorang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan. C. Hadis tentang Mencari Ilmu 1. Hadits Keutamaan Mempelajari Al Qur’an خَـيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْاآنَ وَعَلَّمَهُ Artinya ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya”. HR. Bukhari 2. Hadits Kewajiban Mencari Ilmu طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ Artinya ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. HR. Ibnu Abdil Barr 3. Hadits Menginginkan Kebahagiaan Dunia-Akhirat Harus Wajib dengan Ilmu مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Artinya ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. HR. Turmudzi D. Penerapan Perilaku Mulia Mencari Ilmu Menerapkan Perilaku Mulia Perilaku yang mencerminkan sikap memahami at-Taubah/9122, di antaranya tergambar dalam aktivitas-aktivitas sebagai berikut. 1. Jadilah orang yang berilmu pandai, sehingga dengan ilmu yang dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang-orang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas. 2. Jika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan sekitar dan dari orang-orang pandai. 3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa yang kita dengar. 4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan pengajian dan lain-lain. 5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka. Sekian rangkuman materi tentang Materi Nikmatnya Mencari Ilmu dan Berbagi Pengetahuan. Semoga materi dari ini dapat berguna bagi sobat. Terimakasih.
MENUNTUT ILMU Mentuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim. Keutamaan orang yang menuntut ilmu 1. Diangkat derajatnya oleh Allah 2. Dimudahkan jalannya menuju syurga 3. Malaikat ridho dengan apa yang dikerjakannya 4. Kedudukannya seperti jihad di jalan Allah 5. Dinaungi dan didoakan malaikat serta seluruh penjuru langit Adab menuntut ilmu Ketulusan seorang ptnuntut ilmu akan mengantarkan seseorang supaya berhasil dan sukses dalam menjalani kehidupannya nanti, karena segala sesuatu yang akan bernilai ibadah itu tergantung pada niatnya dan tujuannya. Adapun niat yang harus dimiliki oleh seorang oenuntut ilmu yaitu a. Melaksanakan perintah Allah dan Rasulullah b. Memerangi kebodohan agar tidak dibodohi oleh orang lain c. Mempersiapkan masa depan yang lebih cerah dan terarah d. Membekali kehidupan akhirat agar bisa selamat dan husnul khatimah 2. Hormat dan patuh pada orang tua dan guru Memiliki rasa hormat dan patuh pada orang tua dan guru adalah perilaku yang harus dimiliki dalam menuntut ilmu, yangf dengan ilmu kita akan menjadi mulia baik di dunia maupun di akhirat. Dan salah satu cara utnuk memuliakan guru adalah bersikap hormat dan santun kepadanya sebagai cerminan sikap kerendahan hati. Sikap hormat dan patuh terhadap guru kita tunjukkan melalui a. Memperhatikan dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan b. Mematuhi apa yang diperintahkannya c. Melaksanakan nasihat-nasihatnya d. Menjalin silaturahim merskipun tidak lagi menjadi muridnya 3. Mengawali dan mengakhiri dengan doa Setiap megawali sesuatu perbuatan kita diperintahkan untuk berdoa, begitu pula ketika mengakhirinya, termasuk ketika menuntut ilmu
materi menuntut ilmu kelas 10