Pesawaran(ANTARA) - Peserta dan masyarakat yang akan menghadiri Lagawi Festival 2022 di Pulau Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, kesulitan akses menuju lokasi festival karena hanya beberapa kapal atau perahu yang disiapkan untuk mengangkut penumpang atau peserta. Berdasarkan pantauan di Dermaga Putra Mutun,
Dalamhitungan hari Ramadan 1440 H akan tiba. Selama bulan suci itu umat muslim menjalani ibadah saum dan memanfaatkannya untuk amalan ke surga. Selasa, 2 Agustus 2022 . Manfaatkan Ramadan untuk Amalan Menuju Surga. Humaniora. 3 Mei 2019, 17:53:16 WIB. Ramadan 1440 H/2019 M (Kokoh Praba/JawaPos.com)
SPKTPolres Cirebon Kota, Dukung 100 Hari Kerja Kapolri, Tingkatkan Pelayanan Menuju Polri Yang Presisi. May 12, 2021 May 12, 2021 Admin Sorottipikor 0 Comments. M.H., disela sela persiapan baksos bagi-bagi beras di bulan ramadhan, hari ini. Selasa (11/05/2021).
Sehingga untuk lima hari kerja selama ramadan, jam kerja ASN efektif adalah sebanyak 32,5 jam per minggu. Selain itu, dalam SE ini juga tertulis ketentuan pakaian kerja pegawai selama ramadan. Bimbingan Teknis I, Gerakan Menuju 100 Smart City 2019(13) Senin, 8 Juli 2019. Bimbingan Teknis I, Gerakan Menuju 100 Smart City 2019(76)
YAALLAH esok hari 24 Mei 2013 merupakan tanggal dan hari yang sarat dengan perasaan yang campur aduk karena hari itu akan diumumkan hasil Ujian Nasional 2013 ringkat MA/SMA/SMK, dan itu artinya adalah pembuktian bagia diri aku apakah aku berhasil membawa anak-anak didikku kelas XII dengan lulus 100% atau berikanlah kelulusan 100%
suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti artinya. Log in to follow creators, like videos, and view comments.
Seratus Hari Menjelang Ramadhan 1443 H, Siapkah Kita? Alhamdulillah tak terasa Ramadhan sebentar lagi sahabat UMV… Seratus hari lagi kita akan bertemu dengan bulan yang penuh berkah dan menjadi ladang untuk beramal. Bulan dimana kita saling berlomba-lomba dalam beramal dan kebaikan. Bulan dimana pahala kita dilipat gandakan. Bersama menyambut Seratus Hari Menjelang Ramadhan 1443 H, LSM Ummi Maktum Voice terus bersemangat dalam menebarkan Al-Quran Braille bagi Insan Tunanetra di seluruh pelosok Nusantara. Melangkah bersama para muwakif, kembali kami bersiap untuk mendistribusikan 1000 Set Al-Quran Braille bagi 1000 Insan Tunanetra Ramadhan 1443 H di Indonesia. Program ini dilakukan untuk menurunkan tingginya angka buta huruf Al-Quran Braille yang ada di Indonesia. Mari bersama menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H dengan semangat ibadah bersedekah. Gerakan Wakaf Al-Quran Braille bersama LSM Ummi Maktum Voice dapat menjadi solusi bagi Muwakif untuk membantu sahabat Tunanetra agar dapat membaca Al-Quran dengan menggunakan Al-Quran Braille. LSM Ummi Maktum Voice Membuka Mata Hati Menghadirkan Al-Qur’an Didalam Hati Informasi Lengkap Facebook dan Website WA 022 522 8552 Instagram ummimaktumvoice Youtube Al Quran Braille Official Tik Tok ummimaktumvoice
Skip to content WAHDAH INSPIRASI ZAKAT WAHDAH INSPIRASI ZAKAT NGO Pengelola Zakat, Infak, Sedekah ZIS & Donasi Kemanusiaan PROFIL PROFIL LEMBAGA VISI & MISI JAJARAN MANAJEMEN LEGAL FORMAL SALAM DARI DIREKTUR PROGRAM BERKAH HIDAYAH BERKAH JUARA BERKAH MANDIRI BERKAH SEHAT BERKAH PEDULI BERKAH RAMADHAN LAYANAN KONSULTASI ZAKAT DONASI ONLINE KANTOR LAYANAN WIZ DAFTAR NO REKENING DONASI ARTIKEL DOWNLOAD Majalah WIZMagz HUBUNGI KAMI KONTAK WHATSAPP DONASI HomeArtikelMaasya Allah, 100 Hari Menuju Ramadhan Maasya Allah, 100 Hari Menuju Ramadhan Maasya Allah. 100 hari menuju Ramadhan - “Yaa Allah, sampaikan aku ke Ramadhan dalam keadaan selamat. Yaa Allah, selamatkan aku saat Ramadhan dan selamatkan amal ibadahku di dalamnya sehingga menjadi amal yang diterima.” HR. At Thabrani – Mungkin ada yang masih punya hutang puasa? Yukk segera tunaikan - Momen apa nih yang paling sahabatinspirasi kangenin dari bulan Ramadhan?? wahdahinspirasizakat Post navigation You May Also Like
Pada kurun waktu selama awal tahun 2020 sampai purna dan tergantikan oleh tahun 2021. Banyak hal yang telah terjadi dari segala sudut kehidupan dan turut merubah habit hidup kita. Bukan hanya mengenai kasus covid-19, namun juga terjadinya demonstrasi dan pergolakan yang terjadi akhir-akhir ini untuk menentang rezim semi otoritarian yang di pimpin presiden Jokowi. Adapun koleksi peristiwanya dimulai dari lockdown di daerah-daerah, bencana banjir, gunung meletus dan bencana non alam yakni kasus korupsi bansos, pelanggaran HAM dan seribu peristiwa lainnya yang tak bisa disebutkan di sini. Dampaknya kini ternyata umat selalu sibuk membahas isu dan konflik terkini sehingga secara tak sadar kita melupakan hal yang justru harus dipersiapkan bahwa sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan. Terhitung dari tulisan ini dimuat, adalah 100 hari menuju bulan suci Ramadan . Memang Tak terasa yang namanya waktu, di mana ia cepat dan terus berjalan. Menebas tanpa pedang dan membunuh tanpa terasa. *** Kini umat Islam hanya tinggal melewati dua bulan menuju Ramadan, yakni bulan Rajab dan Sya’ban. Sekarang sudah memasuki pertengan jumadil awal menuju jumadil akhir. Bulan Jumadil awal ini umat memasuki musim basah. Tetapi bukan musim hujan saja, melainkan musim basah pipi umat akibat bencana alam, dan korupsi yang menimpa bangsa ini dengan istiqomah dalam tahun pandemi ini. Selanjutnya, Bulan Jumadil Akhir yang terdiri dari 29 hari dan memiliki nama lain yaitu Jumadil Tsaniyah. Nama bulan ini berasal dari di sambutnya bulan baru yang bebasnya masa sulit yang di awali pada Jumadil Awal. Dalam arti bulan ini, semoga benar menjadi babakan baru untuk bangkit dari wabah pandemi dan wabah koruptor yang semakin merajalela. Menyambut Bulan Ramadan Beberapa hari di tahun 2021 telah bergulir hampir separuh perjalanan. Itu artinya waktu semakin mendekati bulan Ramadan. Sudah maklum bagi umat Islam merindukan bulan Ramadan. Bulan Ramadan memang istimewa terutama bagi umat muslim yang menyambutnya dengan berbagai bentuk, ada yang dengan menyambutnya di media sosial, lomba-lomba islami, buka bersama, sahur bersama dan bahkan tv nasional berlomba-lomba menampilkan iklan minuman sirup yang sangat identik di bulan Ramadan. Bukan hanya itu, hal ini bisa kita rasakan pada kehidupan di sekitar kita. Tidak hanya harga sembako yang secara perlahan tapi pasti mulai beranjak naik, tetapi juga semangat ibadah semua orang dari anak-anak hingga nenek-nenekpun semakin bertambah. Bahkan masjid dan mushalla mulai berbenah diri untuk menyambut, tarawih, tadarrus dan buka bersama. Ups, Ternyata itu semua terjadi di kurun beberapa tahun yang lalu. Karena kegiatan ataupun bincang-bincang persiapan menuju bukan ramadan, dalam masa terasa asing di telinga umat. Lantas kenapa itu bisa terjadi? Jawaban ada pada kehidupan sehari-sehari kita yang semakin jauh dari nilai-nilai agama. Bahkan tidak pandang bulu dari yang muda sampai tua mulai melupakan esensi beragama. Mari kita mengakui, termasuk diri penulis sendiri. Amalan-amalan dalam Menyambut Bulan Ramadan Lantas amalan-amalan apa yang sebaiknya di lakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan ini? Pertama-tama ialah amalan hati , karena ini amalan terpenting karena berkaitan pada niat menyambut bulan Ramadan dengan lapang hati ikhlas dan gembira. Karena hal itu dapat menjauhkan diri dari api yang panasnya tujuh puluh kali dari api di bumi. Pada hadits yang termaktub dalam Durrotun Nasihin menjelaskan dengan. مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ Artinya Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka. Bagaimanapun kondisi kita, sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa, karena hanya di bulan itu kita bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira. Tidak mengherankan jika kemudian Nabi saw dan para sahabat menyambut Ramadan dengan senyum dan tahmid, dan melepas kepergian Ramadhan dengan tangis. Gaya nabi dan para sahabat semoga menular pada kita dan bisa kita duplikasi dalam kehidupan nyata. Kedua, berziarah ke makam orangtua; mengirim doa untuk mereka yang sudah tiada. Menurut orang Jombang, daerah kelahiran saya, kegiatan ini dikenal dengan istilah kirim dongo poso, yaitu mengirim doa untuk para leluhur dan sekaligus bertawassul kepada mereka semoga di beri keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama sebulan mendatang. Tawassul dalam berdo’a merupakan anjuran dalam Islam. Sebagaimana termaktub dalam Surat al-Maidah ayat 35 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. al-Maidah 35. Di riwayatkan pula dari sahabat Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulallah Muhammad ketika menguburkan Fatimah binti Asad, ibu dari sahabat Ali bin Abi Thalib, beliau berdoa اَللَّهُمَّ بٍحَقٍّيْ وَحَقِّ الأنْبٍيَاءِ مِنْ قَبْلِيْ اغْفِرْلأُمِّيْ بَعْدَ أُمِّيْ Artinya Ya Allah dengan hakku dan hak-hak para nabi sebelumku, Ampunilah dosa ibuku setelah Engkau ampuni ibu kandungku. Abu Naim, dan al-Haitsami dan lain-lain. *** Ketiga, saling memaafkan. Memaafkan memang tidak mudah, butuh proses dan perjuangan untuk melakukannya, namun hanya kebaikan bagi diri kita dan bagi orang lain yang akan menjadikan memaafkan menjadi sesuatu yang mungkin dilakukan. Para ahli psikologi mempercayai bahwa memaafkan memiliki efek yang sangat positif bagi kesehatan. Singkatnya, maaf itu mudah dan maaf itu mahal. Mengingat bulan Ramadan adalah bulan suci, maka tradisi bersucipun menjadi sangat seseuai ketika menghadapi bulan Ramadhan. Baik bersuci secara lahir seperti membersihkan rumah, pekaranga dan mengecat kembali mushalla, maupun bersuci secara bathin yang biasanya di terjemahkan dengan saling memaafkan antar sesama umat muslim. Terutama keluarga, tetangga dan kawan-kawan. Hal ini sesuai dengan anjuran Islam dalam al-Baqarah ayat 178; …فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ Maka, barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah yang memaafkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar dia kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.QS. 2178 *** Menurut sebuah hadis shahih, Nabi Muhammad saw pernah menganjurkan agar siapa yang mempunyai tanggung jawab terhadap orang lain, baiknya itu menyangkut kehormatan atau apa saja, segera menyelesaikannya di dunia ini, sehingga tanggung jawab itu menjadi bebas bisa dengan menebus, bisa dengan meminta halal, atau meminta maaf. Sebab nanti di akherat sudah tidak ada lagi uang untuk tebus menebus. Dengan kata lain, jika seseorang ingin bebas dari kesalahan sesama manusia, hendaklah meminta maaf kepada yang bersangkutan. Begitu pula jika seseorang menginginkan kesucian diri guna menyambut bulan yang suci maka hendaklah saling memafkan. Pendek kata maaf adalah reoni hati yang isinya berdamai pada kenyataan dan melebur menjadi senyuman. Berikut, di atas adalah tiga kiat menuju Ramadan. Bagaimanapun, lapang hati, berziarah, dan memaafkan adalah sebuah hal yang mulai asing kita lakukan dalam era modern yang penuh persaingan ini. Meski umat muslim selalu bertempur di persaingan dunia, kiranya juga berlomba-lomba untuk menyiapkan kehidupan di akhirat. Sebagai ikhtitam, semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada penghulu kita, Muhammad, serta keluarganya dan para sahabatnya seabadi kerajaan Allah. Terakhir, saya tidak punya kesimpulan apa-apa, semoga ada yang bergetar di lubuk hati ketika tulisan ini dibuat. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam. Editor Lailatul Qoderia
loading...Umat Islam harus menyiapkan bekal menyambut datangnya bulan suci Ramadhan April 2022 mendatang. Foto/Ist Ramadhan adalah bulan yang selalu dirindukan umat Islam di dunia. Tidak terasa bulan suci Ramadhan tahun ini tinggal 55 hari lagi. Berdasarkan kemungkinan Rukyatul Hilal Global, 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh Hari Ahad, 3 April 2022. Sedangkan kalender yang dikeluarkan Muhammadiyah awal Ramadhan akan jatuh Hari Sabtu 2 April 2022. Untuk kepastiannya nanti kita tunggu Rukyatul Hilal penetapan awal Ramadhan dari Kementerian ini kita sudah memasuki malam keenam bulan Rajab 1443 Hijriyah, Ahad 6/2/2020 atau malam kelima Rajab menurut perhitungan PBNU. Rajab merupakan pintu gerbang menuju bulan suci diketahui, para ulama menyifati Rajab sebagai bulan bertaubat dan memperbanyak istighfar. Dalam satu Hadis Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda "Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku."Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi mengatakan Rajab adalah bulan untuk menanam. Sya'ban bulan menyirami tanaman, dan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman tersebut. Perumpamaan lain disebutkan "Bulan Rajab seperti angin, Sya'ban seperti awan. Sedangkan Ramadhan seperti hujan". Lathaiful Ma'arif Hal 121Persiapan Menuju RamadhanApa yang harus kita siapkan menyambut bulan penuh berkah tersebut? Tradisi di kalangan muslim Indonesia sebelum masuk Ramadhan biasanya sibuk menyiapkan makanan, menu bukaan, perlengkapan ibadah dan lainnya. Selain itu, masjid-masjid juga menggelar kajian menyambut Ramadhan yang dikenal dengan istilah "Tarhib Ramadhan".Para salafussaleh terdahulu, ketika menjelang Ramadhan mereka melakukan persiapan luar biasa. Syekh Al-Fauzan pernah ditanya "Bagaimana keadaan salafussaleh menyambut bulan yang agung ini? Beliau berkata "Keadaan salaf di bulan Ramadhan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Para salaf senantiasa memohon kepada Allah agar menyampaikan mengantarkan mereka sehingga bisa menjumpai Ramadhan, yaitu sebelum masuknya bulan itu."Selain memperbanyak istighfar, mereka senantiasa berdoaاَللّٰهُمَّ بَارِكۡ لَنَا فِيۡ رَجَبَ وَشَعۡبَانَ وَبَلِّغۡنَا رَمَضَانَ"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada bulan Ramadan".Berikut 3 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan1. Persiapan Nafsiyah kejiwaanMaksudnya menyiapkan hati dan jiwa sebelum datangnya Ramadhan. Salah satunya dengan hati yang gembira dan bahagia saat menyambut bulan suci Ramadhan. Kesiapan jiwa ini sangat penting termasuk berniat untuk sungguh-sungguh mengisi Ramadhan dengan beribadah dan berlomba-lomba dalam beramal saleh. Ciptakanlah suasana hati yang nyaman, dan bergembiralah menyambut Ramadhan. 2. Persiapan Fikriyah ilmuFikriyah disebut juga Aqliyah atau akal. Umat Islam harus menyiapkan wawasan keilmuannya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Setiap muslim wajib mempelajari Fiqh ash-Shiyam atau ilmu yang berkaitan dengan puasa. Dengan mengetahui ilmu fiqih puasa, maka akan memudahkan kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan pun menjadi Persiapan Jasadiyah fisikSelain hati dan ilmu, persiapan fisik juga tak kalah pentingnya. Apalagi aktivitas di bulan Ramadhan membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Dengan fisik yang kuat, umat muslim dapat menjalankan amalaiyah Ramadhan seperti puasa, Qiyamul Lail tarawih, tadarus baca Al-Qur'an. Selain tiga persiapan di atas, ada satu hal lagi yang perlu kita siapkan. Yaitu persiapan materi. Materi di sini maksudnya bukan untuk beli pakaian lebaran atau ongkos mudik. Tetapi ditujukan untuk kepentingan ibadah, seperti zakat, infaq, sedekah dan memberi makan orang berpuasa. Apalagi Ramadhan dikenal sebagai bulan berbagi untuk bersedekah.Dalam satu Hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu."Dari Abu Hurairah bahwa Nabi juga bersabda ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." HR Al-Bukhari Baca Juga rhs
100 hari menuju ramadhan