Novel KKN di Desa Penari merupakan novel yang diadaptasi dari sebuah thread di [] RESENSI Delvi Alpha Faliha 2 April 2020 22:49 12 November 2021 16:46. Mariposa: Kupu-kupu yang Sulit Digapai. RUANGNEGERI.com - Resensi kali ini akan membahas novel karya Luluk H.F. yang berjudul Mariposa. Sekilas, [] Mungkinungkapan "orang lapar mudah marah" ada benarnya. Sebabnya kegilaan dan kekacauan semua tokoh di novel ini hampir dilatarbelakangi karena perut yang lapar. Marlina misalnya. Ia laki-laki putus sekolah dan bekerja sebagai kuli. Di rumahnya, Marlina memiliki kewajiban menghidupi bapaknya beserta 3 adik laki-lakinya. VIVA- Sosok Simple Man tak luput dari booming-nya film KKN di Desa Penari.Ya, akun anonim @SimpleM81378523 itu yang awalnya mengisahkan cerita horor sehingga viral di jagat dunia maya. Cerita KKN di Desa Penari dari Simple Man diangkat menjadi sebuah film yang terbukti berhasil menyedot perhatian penikmat film horor untuk mengikuti kisahnya. Siapakah Simple Man? KekuranganNovel Hujan Karya Tere Liye Dalam novel Hujan, Tere Liye tidak menempatkan para tokoh di dalamnya untuk berdoa dan beribadah. Tidak ada satupun bahasa agama di dalam novel ini, semuanya hanya membicarakan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi. Tidak dijelaskan agama. ResensiBuku: Novel Laiba dan Nasir dari Bang Bule Official; Pelajaran Berharga dari Film Soekarno; Apartemen 12A-05, Cerita Horor atau Detektif? (Resensi Buku) Bagaimana Film Amazing Spiderman di Mata Psikologi? Resensi Buku: KKN di Desa Penari oleh Simpleman; Dumbo Disney, Ketidaksempurnaan yang Luar Biasa suro diro joyoningrat lebur dening pangastuti artinya. RESENSI ANALISIS KKN DI DESA PENARIJudul KKN Di Desa PenariPenulis SimplemanPenerbit PT. Bukune Kreatif CiptaPenyunting Sein ArloPenyelaras Aksara MB WinataPenata Letak Bayu N. Sampul Raden MonicIlustrator Ajon Anggara, AlvionTebal 253 halamanKategori Fiksi, Horor, NovelHarga Rp ini menceritakan gadis bernama Widya yang datang ke sebuah desa di daerah Jawa Timur untuk KKN Kuliah Kerja Nyata pada saat awal Widya memasuki jalan menuju desa, Widya sudah mendapatkan "sambutan" yaitu suara gamlean dan juga sesosok perempuan sedang menari. Widya berpikir hanya dia yang mendapat pendengaran dan penglihatan aneh tersebut. Tapi ternyata temannya Nur pun merasakan hal yang sama, hanya saja Nur diam dan tak banyak Ayu, Nur, Bima, Wahyu dan Anton adalah anak-anak yang KKN di desa penari tersebut. Empat dari mereka menarik makhluk halus untuk mendekat, yang satu karena terlihat menarik untuk didekati, yang satu karena melakukan hal yang tak sepantasnya. Hingga menghancurkan KKN yang seharunya berakhir dengan aku membaca cerita ini yaitu disebuah thread di media sosial bernama twitter, awalnya aku sendiri mengulang beberapa kali ketika memutuskan untuk membaca ceritanya. selain karena takut cerita horor, ya karena aku malas baca saja, tapi ketika aku sudah masuk dalam cerita aku cukup asyik mengikuti alur yang dituliskan si penulis dalam cuitannya. Hingga munculah berita bahwa cerita KKN di Desa Penari ini akan dibuat buku, tak masalah pada awalnya aku skeptis setengah mati, tapi pada akhirnya aku pun tertarik untuk membacanya dalam versi cetak. Kesempatan itu tak aku sia-siakan. Terima Kasih proses pemilihan sampul sendiri, sepertinya Bukune mengalami beberapa problem karena banyak netizen yang kurang menyetujui ilustrasi sampul bukunya, yang sekarang ada di balik sampul hitamnya. Saya cukup puas dengan sampul yang digunakan sekarang, walaupun saya merasa bahan yang digunakan penerbit kurang bagus, terlalu kaku dan mudah mengkerut seperti habis dalam cerita tidak jauh berbeda dengan cerita di Twitter, hanya saja dibuku ada Epilog yang memang tidak diceritakan dalam thread , cerita dalam buku ini diambil dari sudut pandang orang ke tiga yang memfokuskan pada tokoh Widya dan Nur. Jadi 253 halaman dibagi menjadi bagian Widya dan Nur. Dengan alur yang kurang lebih sama dengan thread di Twitter. Yang aku suka adalah suasana horor dalam buku yang lebih terasa karena dibantu dengan deskripsi yang lebih matang, penggambaran situasi yang lebih bisa dibayangkan dengan baik. Buku ini memang cukup mirip dengan thread yang tersebar di twitter. Tapi masih ada hal yang kurang dengan versi thread dari pada buku. Mungkin bisa dimaklumi dari berapa lama pihak penerbit memproses buku ini. Cerita ini masih bisa di gali lagi ceritanya. Nikita Putri Jakarta - Dua kali tunda tayang membuat KKN Di Desa Penari dikhawatirkan banyak orang. Pertama, apakah hype-nya sedahsyat 2019? Mengingat, kisah ini viral lewat sebuah utas di medsos tiga tahun silam lalu dialihwahanakan ke layar lebar oleh produser Manoj Punjabi. Awi Suryadi, sineas yang membesarkan Danur menjadi jagat sinema dipercaya menahkodai proyek ambisius ini dengan Tissa Biani, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara di garis depan. Mestinya tayang Maret 2020 lalu bergeser ke Februari 2022, akhirnya KKN Di Desa Penari ditanam di libur Lebaran. Keputusan yang tak akan disesali mengingat belum sehari tayang, film ini merangkul lebih dari 200 ribu penonton. KKN Di Desa Penari Teror Penonton Pada Hari Pertama, Tertinggi Ketiga Dalam Sejarah Sinema 6 Fakta di Balik Layar KKN Di Desa Penari Dari Libatkan 110 Ular Hingga Tanah Longsor di Lokasi Syuting Batal Tayang 24 Februari 2022, KKN Di Desa Penari Incar Tanggal Rilis Lebaran Tahun Ini Pencapaian ini melibas dua peserta kompetisi Idulfitri lainnya yakni Kuntilanak 3 dan Gara-gara Warisan. Apa yang bikin KKN di Desa Penari tak kehilangan marwahnya? Berikut review film-nya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah MahasiswaAdinda Thomas sebagai Widya dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesKKN di Desa Penari mengisahkan Nur Tissa Biani, Bima Achmad Megantara, Anton Calvin Jeremy, Widya Adinda Thomas, dan Ayu Aghniny Haque. Mereka menempuh kuliah kerja nyata di desa misterius lewat perantara Pak Prabu Kiki Narendra. Tugas mereka beragam dari penelitian budidaya jagung hingga memperbaiki perairan yang selama ini jadi pemandian warga. Desa ini belum mengenal listrik. Akses transportasi ribet lantaran harus melewati jembatan dan hutan. Sebelum KKN dimulai, enam mahasiswa ini diingatkan sejumlah pantangan, dari jaga sikap maupun ucapan hingga dilarang memasuki kawasan yang ditandai gapura mini berikut sesaji. Baru tiba di lokasi, Nur merasakan hal aneh. Pundak kanannya memberat. Widya mendengar suara gamelan dari arah hutan. Yang paling fatal, terdengar desahan suara Bima dengan seorang perempuan asing dari kamar. Suasana jadi tak terkendali kala Widya yang sedang mandi melihat penari Minum KopiTissa Biani memakai jilbab sebagai Nur dalam film KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesNur kemudian kesurupan. Anton gemetaran kala mendapati baki berisi sesaji kembang plus foto di kamar rekannya. Sejak itu, kondisi desa menjadi tak baik-baik saja. Pak Prabu meminta bantuan Mbah Buyut Boneng. “Diagnosis” sementara berdasar ritual minum kopi memperlihatkan Widya sasaran empuk lelembut desa. Nur sebaliknya, karena ada sosok tak kasat mata yang sejak awal menjaganya. Bagaimana dengan Bima? Kesan pertama menyaksikan film ini, sinematografi penuh gaya dari high angle, rotasi gambar menuju titik pandang ideal, lanskap “agungnya” Desa Penari, hingga pohon-pohon yang menuntun jalan ke sumber petaka. Dari elemen teknis saja, KKN Di Desa Penari telah memperlihatkan Adinda ThomasSalah satu adegan film KKN di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesBelum lagi tata musik dan suara. Bagi yang menonton di studio bioskop dengan tata suara Dolby Atmos, terasa betul bagaimana music and sound efektif membangun hawa wingit, di samping unsur artistiknya. Para pemain tampil apik. Pujian patut diberikan kepada Adinda Thomas yang tampil meyakinkan. Ekspresinya merefleksikan sesuatu yang mengintai, asing, dan berbahaya. Sejumlah adegan kritis ia eksekusi secara pas. Kiki Narendra, Aty Cancer, dan Boneng tampil effortless. Penampilan natural para bintang senior ini memperlihatkan bahwa tokoh yang mereka mainkan benar orang lawas. Sesepuh. Mereka menyimpan rahasia tak terucap yang tersingkap dengan sendirinya. 3 Catatan KritisAghniny Haque sebagai Ayu dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesKKN di Desa Penari bukan horor kebanyakan yang menempatkan hantu sebagai serial killer dan manusia punya hak jejeritan sehebohnya sebelum cerita berakhir. Tema besarnya, “legenda” dari daerah yang dikonfirmasi layaknya kasus kriminal. Ada saksi, korban, saksi ahli, TKP, barang bukti, dan tersangka. Misteri disibak lewat sejumlah klu. Efek ngeri bukan dari penampakan plus suara gedombrangan melainkan akibat-akibat fatal. Awi Suryadi menggiring cerita ke babak akhir yang menampilkan akibat paling ngeri. KKN Di Desa Penari menyisakan sejumlah catatan. Pertama, bahasa Jawa yang digunakan broken alias gado-gado. Misalnya, nyelokoi mencelakai semestinya nyilakani. Kata kelakuane bisa dikoreksi menjadi solahbawane atau tumindake. Laopo kamu seharusnya laopo kon, atau laopo kowe. Kedua, latar belakang karakter terasa samar. Ini berdampak pada pengembangan karakter secara keseluruhan. Ketiga, dampak dari samarnya latar belakang tokoh membuat babak kedua terasa agak melelahkan. Untung dibayar dengan babak ketiga yang EuforiaSalah satu adegan film KKN di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesSetiap film punya plus minus, begitu pula KKN Di Desa Penari. Meski demikian, kita patut mengapresiasi mereka yang di depan maupun belakang layar film ini. Tunda tayang dua kali jelas berdampak besar pada euforia dan kekhawatiran hilangnya momen. Ajaibnya, film ini tak kehilangan momen. Para kreator membangun momen sendiri salah satunya lewat dua versi Cut dan Uncut. Jelas versi Uncut lebih bikin penasaran karena film ini menempatkan diri sebagai horor dewasa. Genre horor saja sudah masuk kategori dewasa. LSF biasanya melabeli genre ini 17 tahun ke atas. KKN di Desa Penari berani ambil risiko membuat dua versi untuk penonton. Ini memantik euforia. Terbukti, Sabtu 30/4/2022 kata uncut trending di Twitter melampaui kata KKN di Desa Penari itu Ribuan Penonton, Selamat!Achmad Megantara sebagai Bima dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesBelum lagi libur Lebaran kali ini, level PPKM makin longgar. Mudik diizinkan. Kepercayaan orang terhadap bioskop membaik. Terakhir, yang membuat film ini tak kehilangan euforia adalah kedekatan cerita terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu yang membuat saya dekat dengan film ini adalah sosok yang dipanggil Mbah Dok. Mbah Dok di Jawa merujuk pada kata Mbah Wedok atau eyang putri. Anda bisa tonton sendiri di bioskop siapa dia. Pada hari pertama penayangan, KKN Di Desa Penari merangkul 315 ribuan penonton. Tertinggi ketiga dalam sejarah sinema. Inilah kemenangan bagi KKN Di Desa Penari. Ralat. Ini kemenangan bagi film Indonesia. Selamat! Pemain Tissa Biani, Achmad Megantara, Adinda Thomas, Kiki Narendra, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha Produser Manoj Punjabi Sutradara Awi Suryadi Penulis Lele Laila, Gerald Mahamit Produksi MD Pictures, PicHouse Films Durasi 128 menit * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. credit pict by Nala Salma NabilaJudul Buku KKN di Desa PenariPenerbit PT. Bukune Kreatif Cipta, JakartaJumlah halaman 253 + vii halamanPeresensi Nala Salma Nabila / Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang Buku KKN di Desa Penari adalah karya Simpleman. Dia adalah username dari sebuah akun anonim yang sering menulis cerita horor di Twitter. Dia juga yang menulis cerita di buku ini. Pada 2019, utasnya yang berjudul KKN di Desa Penari menarik perhatian pengguna Twitter Indonesia. Cerita ini sempat menjadi trending topic dan pembahasan dimana-mana hingga beberapa hari. Banyak orang mengatakan bahwa kisah KKN di Desa Penari itu menyeramkan sehingga utas tersebut sangat populer. Pada 1 September 2019, penerbit Bukune mengumumkan bahwa utas populer tersebut akan di adaptasi menjadi buku. Tak lama setelah itu, pada 16 September 2019 buku KKN di Desa Penari resmi dirilis. Awal mula Simpleman menulis cerita ini adalah saat dia tidak sengaja mendengar cerita ini dari teman ibunya. Teman ibunya menceritakan tentang pengalaman yang dia alami di sebuah desa kepada ibu Simpleman. Setelah itu, Simpleman mengikuti ibunya dan ikut menyimak kelanjutan cerita tersebut. Simpleman juga meminta izin kepada teman ibunya untuk menceritakan kembali kisah itu di Twitter. Teman ibu Simpleman berpesan agar menyamarkan nama lokasi agar tidak menimbulkan kesan buruk pada lokasi tersebut. Buku KKN di Desa Penari berisi kisah sekelompok mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN di sebuah desa. Mereka melakukan kegiatan tersebut di sebuah desa yang masih kental dengan hal-hal mistis. Segala pengalaman tak mengenakkan mereka rasakan selama sekitar 45 hari di desa tersebut. Mulai dari melihat wanita yang menari di hutan, mendengar nyanyian aneh, tubuh menjadi berat dan hal menyeramkan lainnya. Penulis secara tidak langsung mengingatkan kita untuk selalu menjunjung tata krama di mana pun kita berada. Semua masalah dalam cerita tersebut berasal dari para mahasiswa yang melakukan KKN itu tidak mematuhi aturan desa itu. Sebagai pendatang harusnya kita mematuhi dan menghormati apa saja yang ada dalam tempat yang dikunjungi. Apalagi dalam cerita ini, desa tempat dilakukannya KKN adalah desa yang masih sangat kental dengan hal mistis. Lokasi desa itu juga sangat terpencil dan masuk ke hutan. Masyarakatnya juga masih menjunjung tinggi kepercayaan mereka terhadap nenek moyang. Widya, Ayu, Nur, Anton, Wahyu dan Bima adalah anggota kelompok yang melakukan KKN di desa penari. Desa ini dijuluki dengan “desa penari” karena dahulu banyak yang menjadi penari berasal dari daerah ini. Di desa ini juga masih banyak tempat dan benda-benda peninggalan para leluhur. Ada satu tempat terlarang di desa ini, yaitu Tapak Tilas. Tempat tersebut tidak boleh dimasuki oleh siapapun, bahkan warga asli desa tersebut tidak berani memasukinya. Di dalam buku ini diceritakan bahwa tingkah para mahasiswa tersebut membuat penghuni ghaib desa menjadi marah. Salah satu dari mereka melanggar aturan desa dengan pergi memasuki tempat terlarang. Ada juga yang membuat seperti perjanjian dengan makhluk halus disana hanya untuk mendapatkan sang pujaan hati. Tidak sampai disitu, bahkan dua orang dari sekelompok mahasiswa itu berani berbuat hal yang tidak senonoh. Mereka yang telah melakukan hal tersebut sungguh telah melewati batas wajar. Segala sesuatu yang kita perbuat pasti akan mendapat balasannya. Begitu juga dengan para mahasiswa yang berbuat seenaknya di desa penari. Dua orang yang sudah melewati batas wajar itu mendapat karma. Sukma dua mahasiswa tersebut terperangkap di dunia makhluk halus. Para makhluk halus yang membawa sukma kedua mahasiswa ini tidak mau mengembalikannya. Segala jenis pertolongan dan pengobatan tidak membuahkan hasil. Sehingga nyawa mereka berdua tidak bisa diselamatkan lagi. Mereka yang seharusnya mengerjakan proker Program Kerja di desa justru malah mendapat malapetaka. KKN yang seharusnya berjalan lancar agar bisa segera lulus kuliah pun menjadi hancur. Ini semua tidak akan terjadi jika seandainya para mahasiswa itu tidak mengedepankan hawa nafsu mereka. Banyak hal yang bisa dipelajari dari cerita ini, di mana pun kita berada tetaplah menjunjung tinggi tata krama. Tidak hanya tata krama, tapi sopan santun, sikap saling menghormati dan patuh terhadap peraturan juga penting. Tidak lupa untuk selalu beribadah kepada Allah SWT agar terlindungi dari bahaya. Semua yang telah terjadi dalam cerita ini tidak bisa kembali dan penyesalan selalu berada di akhir. Buku ini sungguh luar biasa, penulis bisa menyajikan cerita menyeramkan hingga seakan-akan kita ikut merasakannya. Adanya dua sudut pandang yang membuat isi cerita ini menjadi lengkap. Sudut pandang tersebut diambil dari tokoh Widya dan Nur. Dialog yang dikemas dalam buku ini juga bagus. Meskipun terdapat beberapa kalimat berbahasa Jawa tetapi penulis tetap menyertakan artinya. Sampul bukunya pun menarik dan terlihat menyeramkan untuk cerita horor seperti ini. Orang-orang yang belum pernah mendengar kisah KKN ini pasti akan melihat sampul bukunya terlebih dahulu sebelum membacanya. Meskipun cerita ini dibagi dalam dua sudut pandang, tetapi banyak yang terlihat seperti hanya diulang-ulang saja. Memang ada beberapa perbedaan antara sudut pandang Nur dan Widya, tetapi masih banyak yang diulang. Hal itu mungkin bisa membuat pembaca berhenti membaca novel ini di tengah cerita. Masih banyak juga kesalahan penulisan kata atau typo untuk ukuran novel yang sudah terbit. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, novel “KKN di Desa Penari” layak dibaca saat waktu senggang. Alur cerita yang masih kental dengan horor khas Jawa membuat cerita ini menarik dibaca. Jakarta - Jagat dunia maya dibuat heboh dengan adanya cerita horor dan mistis 'KKN di Desa Penari'. Kisah yang ditulis oleh akun anonim SimpleM81378523 di Twitter mulai diunggah Juni lalu dan kembali viral saat kisahnya diangkat oleh komika Raditya lama berselang, Penerbit Bukune tertarik menerbitkan novel 'KKN di Desa Penari' yang ditulis langsung oleh pria bernama Simpleman tersebut. Kini novel setebal 253 halaman resmi rilis pertengahan bulan kamu yang menyukai cerita-cerita horor, novel 'KKN di Desa Penari' menambah satu bacaan menarik lainnya. Dari jajaran rak di toko buku, novel bersampul warna hitam dengan tulis 'berdarah' akan menarik perhatian pembaca. Halaman pertama ada sudut pandang Widya yang ditulis Simpleman sampai setengah buku. Layaknya klimaks dalam setiap kejadian, novel 'KKN di Desa Penari' bertambah seru ketika bagian Nur Novel 'KKN di Desa Penari' Foto Asep Syaifullah/detikHOT"Adanya dua perspektif ini sudah menarik dan makin penuh misteri. Banyak yang nanya mau tambah point of view, dari Bima, Ayu, atau sosok yang ada di Desa Penari. Tapi memang sudah cukup ada dua sudut pandang," ungkap Editor Penerbit Bukune, Muhammad Barkah Winata ketika berbincang dengan detikcom di kantor kawasan Tendean, Jakarta dua sudut pandang itulah, cerita 'KKN di Desa Penari' bergulir. Ada banyak plot maupun struktur sederhana yang renyah dibaca. "Novelnya jadi bacaan yang super fun ya, kenapa tidak jadi linier saja ya, karena emang biar ada efek pembaca yang membolak-balikkan halaman buku," ini, detikcom bakal membedah perjalanan 'KKN di Desa Penari' dibukukan, isi buku, sosok makhluk astral yang diceritakan di dalamnya hingga sosok Simple Man. Dari penuturan Editor Bukune, Muhammad Barkah Winata, yang menemui penulis di Surabaya, Jawa Timur, segala pertanyaan tersebut terungkap. Simak artikel berikutnya ya! tia/nu2 Kisah KKN Desa Penari yang sempat viral dan menjadi perbincangan di mana-mana hingga berhasil menduduki trending topic di twitter rupanya akan diadaptasi menjadi sebuah novel oleh penerbit Bukune. Berdasarkan unggahan di instagram Bukune, sejak 30 Agustus 2019, naskah KKN Desa Penari sudah berada di pihak editor Bukune. Instagram/Bukune Tak lama setelah itu, Bukune pun mengumumkan bahwa buku tersebut dijadwalkan akan rilis pada September ini. Penasaran bagaimana penampakan bukunya? Setelah dibuat menunggu-nunggu dan penasaran dengan cover novel KKN Desa Penari, akhirnya pada 8 September 2019, Bukune mengunggahnya. Instagram/Bukune Bagaimana menurutmu sampulnya? Buat yang belum tahu, KKN Desa Penari mengisahkan perjalanan enam orang mahasiswa bernama Nur, Widya, Bima, Ayu, Anton, dan Wahyu yang menjalani program Kuliah Kerja Nyata di sebuah desa di pedalaman Jawa. Selama berada di sana, beberapa di antara mereka mengalami kejadian aneh hingga mistis. Cerita yang pertama kali dibagikan di Twitter oleh pemilik akun Simple Man pada 24 Juni ini menjadi viral. Ditambah lagi, ketika Raditya Dika membahasnya di akun youtube miliknya dalam konten “Paranormal Experience”. Wah kira-kira ada perbedaan antara cerita yang beredar dengan novelnya nanti nggak ya? Kita tunggu saja. Diangkat jadi buku sudah, akankah bakal ada filmnya juga? Awita Ekasari/Mizanstore

resensi novel kkn di desa penari